Masyarakat Mesianik Yang Memberi Dampak

Kita akan membahas tentang bagaimana masyarakat mesianik hidupnya memberi dampak bagi dunia.
Kitab Ibrani pasal 11 mengajar kepada kita sebagai masyarakat mesianik yang penuh iman, dan pasal 12 berbicara tentang pengharapan. Bacaan kita adalah Ibrani 13:1-17. Latar belakang kitab Ibrani ditulis/ditujukan kepada orang-orang Yahudi mesianik yaitu orang-orang Yahudi yang sudah mengenal Kristus, bagaimana mereka mengalami aniaya, dirampas hartanya, dipecat dari kedudukan mereka, bahkan nyawa mereka terancam, mereka mengalami semua itu karena iman kepada Kristus. Dan itulah yang akan dilakukan dunia kepada orang-orang percaya, sebab Yesus berkata dunia akan membenci kamu. Yohanes 17, Yesus berkata “Kamu ada dalam dunia tetapi kamu bukan berasal dari dunia ini.”

Di dalam Ibrani 13 kita mendapatkan beberapa hal yang penting untuk dilakukan, sebagai masyarakat mesianik kita memberi dampak bagi keluarga, lingkungan dan bagi dunia ini:

  1. Memelihara kasih persaudaraan/ Philadelphia
    Ayat 1, “Peliharalah kasih persaudaraan!”
    Kasih persaudaraan harus dilestarikan. Ada 5 prinsip bagaimana memelihara kasih persaudaraan:

    • Prinsip Elisa dengan Elia, dalam II Raja-raja kita melihat bagaimana Elisa berkata kepada Elia, “Aku tidak meninggalkan engkau/I stand with you”. Dan hal yang sama dikatakan Yesus kepada kita kasih persaudaraan akan mewujudkan sikap loyal satu dengan yang lain, dan adil dalam segala situasi kehidupan.
    • Prinsip Lazarus; jika ada masalah selesaikan secepatnya/resolve conflict as soon as possible. Yohanes 11:39, Jangan biarkan masalah-masalah terpendam, sebab hal itu sangat berbahaya, sehingga orang bisa dipakai Iblis.
    • Prinsip Yesus/ Matius 18:15, selesaikan secara pribadi (4 mata), ketika Petrus pernah bersalah kepada Yesus lalu Yesus bertemu dengan dia dan menyapa “Simon, apakah engkau mengasihi Aku (Yoh. 21:15), demikian juga ketika wanita yang kedapatan berzinah.
    • Prinsip kata akhir/ final word principle Matius 5:37 Apa yang kita katakan, tidak akan kita ubah. (I mean what I said, it hasn’t changed).
    • Prinsip persahabatan/friendship principle (Yoh. 15:15) sekalipun Yudas berkhianat, Yesus menyebutnya “friend” (Mat. 26:46-50)
  2. Memberi tumpangan
    Ayat 2, “Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab…telah menjamu malaikat-malaikat” (lihat Mat. 10:42), kita harus mengasihi orang-orang asing, khususnya orang-orang Kristen yang mengalami aniaya karena kebenaran, mereka harus mendapatkan perhatian, kasih dan dorongan.
  3. Mengingat orang hukuman (ay. 3)
    Kata “ingatlah” (Mimnesketh artinya put into your heart).
    Bersungguh-sungguh hati mengingat, menaruh dalam hati kita orang-orang tahanan (desmion) dan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang (kakou cheumenon)
  4. Menghormati perkawinan dan tempat tidur (ay. 4)
    “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakim Allah.
    Pernikahan bukan selembar kertas, tetapi itu adalah perjanjian seumur hidup dihadapan Allah. Setiap orang Kristen bertanggung jawab menghormati terlebih dahulu rumah tangganya sendiri, sehingga jika mereka melayani, maka pelayanan mereka akan memberi dampak memuliakan Tuhan.
  5. Tidak diperhambakan oleh kekayaan dan mencukupkan diri dengan apa yang ada (ay. 5), sehingga kita dapat berkata “Tuhan adalah penolongku”/ the Lord is my champion (ay. 6) seperti Daud ketika melawan Goliat, ia berkata Tuhan adalah jagoanku. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.
  6. Mengingat para pemberita Firman Allah (ay. 7) para pemimpin kita. Kita ingat mereka dengan berdoa bagi mereka.
  7. Memiliki keyakinan bahwa Yesus tidak berubah (ay. 8)
  8. Waspada terhadap ajaran asing/sesat (ay. 9) kita harus belajar kebenaran, agar tidak diombang-ambingkan oleh pengajaran-pengajaran palsu. Ajaran asing di sini “xenias” yaitu kafir (Kis 17:2), tidak biasa (I Pet. 4:12, Ibr 13:97).
  9. Mencari kota yang kekal (ay. 14) yaitu Zion, Yerusalem surgawi, yang tidak dibangun oleh manusia.
  10. Berbuat baik memberi sumbangan/koinonias (ay. 15-16). Dahulu kita hidup dalam perhambaan/kuk; kita berdosa dan berhutang, sehingga kita hidup seperti binatang. Tetapi ketika tangan kita terbuka bagi Yesus, Dia menjadikan kita the great man, manusia rohani, sehingga hidup kita berguna dan memberi bagi yang lain.

Yesus telah di tolak (ay. 10) supaya kita diterima sebab tangannya selalu terbuka, sekalipun orang kusta Yesus mengasihi dan menyembuhkan. Jadilah masyarakat Mesianik yang memberi dampak bagi dunia. Amin.

%d bloggers like this: