Panggilan Untuk Menjadi Penjaga

Tidak semua orang dipanggil untuk menjadi rasul, nabi, guru, penginjilan atau gembala. Tetapi semua orang percaya dipanggil untuk menjadi penjaga, seperti yang kita baca dalam Yesaya 21:11-12, “Ucapan ilahi terhadap Duma. Ada seorang berseru kepadaku dari Seir: “Hai pengawal, masih lama malam ini? Hai pengawal, masih lama malam ini?” Pengawal itu berkata: “Pagi akan datang, tetapi malam juga. Jika kamu mau bertanya, datanglah bertanya sekali lagi!”. Inilah yang kita lihat dalam dunia, dimana pertanyaan-pertanyaan ini terjadi di dunia sekitar kita. Kita sebagai seorang penjaga mempunyai jawaban, yaitu seorang pribadi bernama Yesus Kristus. Kedatangan Yesus adalah kabar baik bagi semua orang. Dialah Bintang Fajar yang gelang gemilang, kedatangan-Nya adalah pagi, tetapi kita harus tahu kebenaran seutuhnya bahwa malam juga akan datang.

Di dalam Perjanjian Baru kita dapat melihat Firman Tuhan dalam Lukas 21:1-24. Inilah ayat yang berlaku pada jaman ini, yaitu berbicara tentang bangsa Israel dimulai dari abad pertama sampai tahun 1967. Saat bangsa Israel memilih Barabas, seorang penjahat besar, untuk dibebaskan, kemudian berteriak supaya menyalibkan Yesus (Mat. 27:23-25), maka penggenapan itu terjadi pada tahun 70 Masehi. Saat itu Yerusalem direbut oleh orang Romawi, Bizantium, Persia, Arab, Kurdistan, Turki, bahkan Soleman Agung dari Turki menjajah dari tahun 1517-1917 (selama 400 tahun).

Sampai dengan tahun 1948, Yerusalem masih dikuasai oleh Yordania. Tetapi tahun 1967 Israel merdeka dan inilah yang disebut jaman bangsa-bangsa telah genap (Luk. 21:24). Setelah 40 tahun atau satu generasi dari tahun itu yaitu tahun 2007 Firman Tuhan berkata ayat ………….. Kita sebagai penjaga akan memberi jawaban pada dunia, yang bertanya “Sampai kapan krisis ini akan berakhir?” Tuhan Yesus telah menyatakan hal-hal yang akan terjadi 2000 tahun ke depan, di mana apa yang Dia katakan tidak ada satu titikpun yang tidak digenapi. Dan kita melihat periode kegenapan itu terjadi, agar kita tahu apa yang harus kita lakukan sebagai penjaga/ watchman:

  1. Waspada/ berjaga-jaga terhadap penyesatan
    Lukas 21:8, “Jawab-Nya: “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.”

Apa yang kita lihat pada dunia hal itu terjadi, seperti Saddam Husein yang mengaku sebagai Juruselamat bagi bangsa Arab dan reinkarnasi dari Nebukadnezar, ia ingin merebut Yerusalem. Kemudian di Korea Utara Kim Il Sung membuat trinity yang tidak kudus, dimana ia disembah sebagai dewa, anaknya disebut sang firman yang menjelma, dan ideologinya disebut roh yang berkuasa. Sementara di India kita mengenal Sai Baba yang disembah orang-orang.

Tetapi anak-anak Tuhan yang hidup dalam terang Kristus, tidak akan disesatkan. Kita harus waspada sebab ada yang lebih canggih dari itu yaitu yang disebut “Replacement Theology” (Teologi Penggantian), yaitu orang yang mengaku Kristen, tetapi berpendapat bahwa Tuhan tidak lagi berurusan dengan Israel. Mereka berkata Israel tidak ada lagi urusannya dengan Tuhan, matanya sengaja dibutakan sehingga Israel cemburu kepada bangsa-bangsa lain yang secara rohani dan jasmani diberkati Tuhan. Tetapi Allah tidak pernah berubah pikiran, Ia tetap punya rencana untuk Yerusalem, karena itu kita tetap berdoa dan memberkati serta melepaskan shalom untuk Yerusalem dan jangan mengutuk. Ayat 10-11 mengatakan bahwa bangsa akan bangkit melawan bangsa dan akan ada penyakit sampar dan kelaparan dimana-mana, serta tanda-tanda di langit yang mengejutkan.

Di dalam dunia ini kita melihat bagaimana etnis yang satu saling membenci dengan etnis yang lain, tetapi di dalam kerajaan Allah kita semua sekalipun berbeda etnis dan bangsa, kita tetap hidup dalam damai dan hidup dalam kesatuan hati. Selanjutnya dikatakan perhatikan tanda-tanda yang ada di langit. Kita melihat di tanah air kita dimana setiap 20 tahun terjadi sesuatu, yang sangat penting. Pada tahun 1945 kita mengalami kemerdekaan. Tahun 1965 kita mengalami goncangan, kemudian tahun 1985 kita mengalami kebangkitan kaum profesi dan secara rohani terjadi berbagai kegerakan pada masa-masa itu.

Kita percaya bahwa pada tahun 2005 akan terjadi transformasi untuk bangsa kita. Karena itu tahun ini kita bernama “The Year of Impact”, supaya hidup kita menjadi berkat yang besar bagi bangsa ini.
Sekalipun akan ada penyakit sampar dimana-mana, kita tidak akan takut sebab Yesus, Dialah Yehova Rapha, Allah yang menyembuhkan. Dan sekalipun dunia menjadi gelap oleh berbagai-bagai kesesakan, tetapi saat itulah kita bangkit dan menjadi terang.

  1. Waspada terhadap pemurtadan
    Lukas 21:12-19, “… kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara … oleh karena nama-Ku …”
    Akan terjadi dimana sesama Tubuh Kristus akan saling membenci, akan ada pengkhianatan, tetapi Tuhan Yesus berkata biarlah kita bertekun sampai kesudahannya.
  2. Perhatikan pohon Ara
    Lukas 21:25-31, “… Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat … Perhatikanlah pohon ara … Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat … ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.”

Inilah yang terjadi setelah tahun 1967 sampai dengan 2002, waktu ini adalah waktu untuk menuai/‘the harvest time’. Dunia mengalami ketakutan dan teror yang ada dimana-mana, tetapi kita anak-anak Tuhan akan menebar shalom dimana kita berada. Pagi akan datang tetapi malam juga datang. Yesus akan datang dengan segala kemuliaan-Nya, karena itu perhatikan pohon Ara yaitu bangsa Israel dan bersiaplah.

Berjaga-jaga dan berdoalah
Lukas 21:34-36, “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat … Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa …”
Jangan kita tidur melainkan berjaga-jaga dan berdoa, awasi dirimu sendiri supaya jangan Iblis mengambil kesempatan untuk menjatuhkan kita. Berdoalah senantiasa dalam Roh Kudus, sebab itulah kekuatan kita.

%d bloggers like this: