The Royal Generosity

Saya mengajak saudara meminta satu hal dari Tuhan, yaitu Generosity (kemurahan hati) sebab sifat kemurahan hati itu hanya datang dari Tuhan dan manusia mengalami sukacita ketika mereka memberi. Saya melihat daftar dari pada lima puluh Philantrophis = Philio-antropos = pecinta sesama manusia. Pada daftar urutan yang pertama ada yang memberi 38 juta USD, tetapi itu hanya 40% dari pada apa yang dia punya. Sebaliknya ada seorang ibu janda yang terdaftar pada urutan ke tujuh, dia memberikan 250% dari seluruh harta miliknya.

Untuk lebih mengenal dari sifat Sang Raja itu, saya mengajak saudara untuk mendengar pesan bulan ini yang berjudul “THE ROYAL GENEROSITY”. Perkataan “royal” sudah menjadi bahasa Indonesia, yaitu suka memberi.Tetapi dari bahasa Inggris “royal” memiliki arti “raja” = kerajaan. Apa yang membedakan seorang raja dan pengemis?. Kalau raja memberi tetapi pengemis meminta.

Ada sebuah film yang menceritakan tentang seorang aktor yang memainkan dua peranan sekaligus,yaitu sebagai pangeran yang ada di istana dan pencopet di jalanan. Keduanya bertemu dipintu pagar dari istana dan mereka bertukar tempat sehingga pangeran menjadi anak jalanan dan pengemis masuk ke dalam istana. Dalam cerita tersebut sang raja yang sudah tua ingin mengangkat sang pangeran (si pengemis) dan pengemis ini mempunyai niat jahat untuk membunuh pangeran yang asli dengan tujuan supaya si pengemis ini menjadi putra mahkota. Tapi di akhir cerita itu, yang baik menang dan pangeran yang asli datang untuk menerima mahkota kerajaan. Di dalam cerita itu sebenarnya si pengemis harus di hukum mati, tetapi pangeran yang sejati memberi pengampunan kepada si pengemis itu. Pertanyaannya, “Sudahkah kita memberikan pengampunan hari ini?”.

Hari ini kita akan belajar sesuatu yang lebih lagi, yaitu sebagai “Anak Raja” sebab kita di sebut sebagai anak-anak kerajaan Allah. Dalam kitab 1 Raja-Raja 10 berbicara tentang seorang raja yang secara kekayaan tidak ada yang mengalahkannya kecuali Sang Raja Yesus Kristus. Masalah yang sering terjadi karena kita hidup dalam alam demokrasi, kita kurang mengerti tentang raja dan kerajaan.

1 Raja-Raja 10:1-13 “Kunjungan ratu negeri Syeba”. Ketika ratu negeri Syeba mendengarkan kabar tentang Salomo yang berhubung dengan nama Tuhan, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala yang ada dalam hatinya kepadanya………….ay, 13 “Raja Salomo memberikan kepada ratu negeri Syeba segala yang dikehendakinya dan yang dimintanya, selain apa yang telah diberikannya kepadanya sebagaimana layak (royal generousity) bagi raja Salomo. Lalu ratu itu berangkat pulang ke negerinya bersama-sama dengan pegawai-pegawainya.”

Kita perlu mengerti tentang pemberian seorang raja karena seorang raja tentu akan memberikan kepada raja lain sesuatu yang paling berharga. Pada jaman itu rempah-rempah paling mahal karena di datangkan dari jauh, yaitu India bahkan Hindia Belanda sampai pulau Ambon (pala, cengkeh, merica dan lain-lain). Tetapi seorang raja yang lebih besar ketika diberi 120 talenta emas, berkewajiban memberikan jauh lebih besar dari apa yang diberikan oleh raja yang lain tersebut. Berapa banyak diantara kita percaya bahwa Yesus adalah Raja diatas segala raja? Kalau Dia Raja diatas segala raja, janganlah kita memandang Dia hanya sebagai nabi atau cuma guru moral. Selama 29 tahun saya melayani Tuhan, saya belajar bahwa kita tidak bisa mengalahkan Tuhan dalam hal memberi. Karena itu adalah hukum dimana apabila diberikan perak, dia harus memberikan emas. Begitu juga kalau kita mengerti bahwa dalam hal keuangan yang sebenarnya bukan milik kita, sikap kita akan berbeda dengan orang lain, yaitu memberi dan memberi karena kita memiliki sifat Raja yang murah hati. Pertanyaannya, “apakah kita adalah perwakilan dari kerajaan Allah?”.

Hari-hari ini mungkin saudara ada teka-teki seperti ratu Syeba itu, mungkin ada pertanyaan-pertanyaan dalam hati dan pikiran saudara. Saya mau beri tahu, Yesus adalah jawaban karena Dia adalah Raja dan seorang raja kebesarannya dinyatakan melalui bagaimana dia mengembalikan sesuatu kepada yang memberi. Kita sebagai anak Tuhan harus mengalami peningkatan, bukan hanya GENEROUS (murah hati) tetapi lebih dari pada itu adalah “ROYAL GENEROSITY” (kemurahan hati Kerajaan). Sebab itu Firman Tuhan berkata “jangan datang kepada Tuhan dengan tangan kosong”. Tapi saya mau memberi tahu, apabila saudara datang kepada Tuhan dengan tangan yang tidak kosong, saudara pulang akan menerima lebih dari apa yang saudara berikan.

Persiapan ini adalah sebuah investasi/tabulan yang sangat besar yang dilakukan oleh Raja Daud. Hari ini juga kita akan belajar bagaimana raja Daud mempersiapkan pembangunan Bait Allah. Kita harus tahu cara satu-satunya orang menjadi kaya, bukan karena berhemat tetapi karena investasi. Saya akan menunjukkan kepada saudara tentang bagaimana raja Daud menginvestasikan keuangan yang Tuhan percayakan kepada dia dan bagaimana akhir hidupnya serta apa yang terjadi dengan anak-anaknya.

1 Tawarikh 22:14
Mengapa Tuhan menantang umat-Nya untuk membangun di masa sukar? Karena dalam masa kelimpahan, memberi itu gampang, tetapi dalam masa sukar, itulah tantangan yang sebenarnya. Alkitab mengajarkan bagaimana justru menabur dimana kekeringan melahirkan mujizat dalam hidup kita. Ishak menabur pada saat subur dan dia menuai berlipat kali ganda (Kej 26:12).

1 Tawarikh 29:1-9
Ketika pemimpin melangkah, maka pemimpin yang lain akan ikut memberi dan seluruh rakyat pada akhirnya ikut memberi. Ternyata memberi ada kesukaannya, apalagi memberi untuk Tuhan. Dia akan memberi kembali jauh lebih besar dari apa yang kita berikan. Pada waktu pembangunan gereja di Denpasar ada seorang jemaat bernama pak Asmo yang profesinya sebagai tukang bakso. Dia orang yang sederhana tetapi dia orang yang cinta Tuhan dan dia bernazar kepada Tuhan untuk mempersembahkan 1000 mangkok bakso karena hanya itu kemampuan dia. Apa yang terjadi dengan pak Asmo? Dia diberkati Tuhan dan sekarang mempunyai tiga restoran.

Kita lihat bagaimana akhir hidup dari raja Daud didalam 1 Tawarikh 29:26-28. Alkitab mencatat di akhir hidup raja Daud, dia penuh dengan kekayaan dan kemuliaan dan putranya Salomo menggantikan dia. Mungkin kita bertanya mengapa ratu Syeba memberi kepada Salomo yang kekayaannya melebihi siapa pun di muka bumi? Ini adalah prinsip yang harus kita miliki, yaitu memberkati yang di berkati seperti Abraham memberkati Melkisedek. Ketika kita menabur dalam kehidupan pelayanan seseorang, maka berkat itu akan datang kepada kita.
Apabila setiap kita menabur untuk pekerjaan Tuhan, saya percaya kita akan menikmati hasilnya oleh anugerah Tuhan. Mari kita meminta kepada Tuhan, tidak hanya “GENEROUS” tetapi lebih dari itu yaitu “THE ROYAL GENEROSITY”. Amin

%d bloggers like this: