From Crisis to Christlikeness

Ada yang berkata bahwa pengalaman itu adalah guru yang baik. Sebenarnya justru pengalaman orang lain itulah guru yang baik. Jadi hari ini kita juga akan belajar dari pengalaman bangsa Israel supaya kita mengalami berkat yang Tuhan sediakan buat kita.

Kita akan memulai dengan pembacaan dari Mazmur 105:12-27. Dari sini kita akan mempelajari “modus operandi” dari Tuhan supaya Anda menangkap berkat-berkat dari Tuhan.
Modus operandi ini adalah 4C :

  • PERTAMA, CRISIS (KRISIS).
    Mulanya harus ada krisis. Dan ini yang mengadakan adalah Tuhan, bukannya setan. Ini adalah krisis pangan. Lewat krisis umat Tuhan selalu dibuat berkembang dan unggul. Di sini ada krisis yang diorkestrakan oleh Tuhan. Pertama, krisis pangan. Kedua, krisis anti umat Tuhan. Baru-baru ini ada 8 hamba Tuhan yang dituduh mata-mata Amerika dan mereka dibunuh. Mereka sudah tinggal puluhan Tahun di sana namun mereka dibunuh. Ini adalah akibat dari kebencian. Bahkan di dalam negeri sendiri kita tahu bahwa tidak sedikit gereja yang ditutup dan dilarang beribadah.

Ketika Israel datang ke Mesir, mereka dipersilakan mengambil tanah yang subur dan paling baik. Coba pikirkan, tidak mungkin ada pendatang yang tiba-tiba diberikan tanah yang terbaik. Tetapi itulah yang terjadi dengan orang Israel. Tetapi akan tiba waktunya bahwa mereka akan membenci orang Israel.

Ada dua bangsa yang tidak mengenal kata krisis: jepang dan cina. Bagi mereka Krisis itu adalah kesempatan. Mungkin Anda juga mengalami krisis saat ini, janganlah takut. Justru krisis akan diorkestrakan Allah untuk dijadikan berkat dalam hidup Anda.

Contohnya adalah Abraham. Kejadian 26:1 dikatakan, “Maka timbullah kelaparan di negeri itu…” saat itu terjadi krisis pangan. Tetapi anehnya, setelah krisis di Kej. 13:2 dikatakan, “Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya…” Siapa lagi yang mengorkestrakan hal ini kalau bukan Allah yang bekerja dalam kehidupan Abraham?

Jadi kesempitan itu adalah kesempatan. Kej 26:1 di sana dituliskan ada kelaparan lagi. “Maka timbullah kelaparan di negeri itu. –Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham…”
Kali ini yang mengubah kesempitan menjadi kesempatan adalah anak Abraham, Ishak. Ia sudah belajar dari pengalaman ayahnya. Karena itulah Ishak ke Gerar. Tetapi pada ayat 12 dikatakan, “Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati Tuhan.”
Harus ada krisis terlebih dahulu sebelum datang berkat yang besar. Inilah saatnya anak-anak Tuhan juga diberkati luar biasa.

Coba lihat kembali ayat ekspansi, ayat 24, “TUHAN membuat umat-Nya sangat subur, dan menjadikannya lebih kuat dari pada para lawannya” (Mzm. 105:24).

Kita lihat Yakub. Kej. 30:43, “Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai.” Ini bukan sekedar kaya biasa, tetapi kaya yang luar biasa (increased exceedingly).

Saya tunjukkan juga kehidupan Yusuf. Bacalah Kej. 45:4-8, “Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: “Marilah dekat-dekat.” Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: “Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai. Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.”

Kita lihat Yusuf diangkat menjadi bapak. Kuncinya adalah Yusuf tahu kalau Tuhan yang mengutus. Yusuf itu adalah gambaran Tuhan Yesus. Dia memberikan penghiburan kepada saudara-saudaranya. Dia menjadi penyelamat bagi mereka.

  • KEDUA, CHARACTER (KARAKTER).
    Ingat bagaimana Tuhan Yesus pernah dijebak dengan pertanyaan “boleh gak bayar pajak ke kaisar?”
    Apa jawaban Tuhan? Yesus menjawab dengan hikmat yang luar biasa. Dia berkata, “…. Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” (Mat. 22:20, 21).

Jawaban ini membungkam mulut orang-orang yang berniat menjebaknya. Perkataan gambar itu adalah karakter. Hidup kita itu seperti mata uang.

Siapa yang bisa mengubah karakter/sifat sendiri? Tidak bisa. Pepatah China berkata bahwa memindahkan gunung itu sukar. Tetapi melewati sengsara dan penderitaan maka karakter itu dapat diubahkan. Yusuf juga harus mengalami penjara dan aniaya terlebih dahulu sebelum mencapai karakter dan kemuliaan yang seperti Tuhan kehendaki.

Jadi ingatlah bahwa justru di masa krisis Tuhan melakukan ekspansi, karena krisis itu akan menimbulkan karakter.

  • KETIGA, CHARISMA (KARUNIA).
    Tahukah Anda apa julukan Yusuf? Dalam Kej. 41:45 dikatakan, “Lalu Firaun menamai Yusuf: Zafnat-Paaneah…” Zafnat-Paaneah artinya “The revealer of secrets” (pengungkap rahasia) dan arti lainnya, “The treasury of glorius rest.” Bagi Firaun, Yusuf adalah harta karunnya. Luar biasa. Ia melihat kemuliaan Tuhan dan hikmat dalam diri Yusuf yang selalu tenang dan tidak stres. Salah satu tanda kemuliaan Tuhan adalah anak-anak Tuhan tidak stres.

1 Kor. 12:7 dikatakan janji Tuhan, “Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.” Anda lihat, tiap-tiap orang! Itu artinya Anda semua. Tidak peduli berapa usia Anda, akan menerima karunia Tuhan. Amsal 18:16 berkata, “Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar.” Karunia itu akan membawa Anda kepada orang-orang besar.
Yusuf mengawalinya dengan mimpi, dan Anda juga bisa mengawali dengan mimpi. Saya bermimpi bahwa kebangunan rohani akan dimulai dari Surabaya. Awalnya kami memulai dengan segelintir orang, namun itu akan terus berkembang dan kita akan berjalan semakin kuat.

Karisma itu dibutuhkan lebih dari segala sesuatu. Saat Israel menghadapi krisis, ada raksasa yang menghujat mereka. Dan tampillah Daud orang yang diurapi dan mengalahkan raksasa itu. Daud tidak melihat kesempitan tetapi kesempatan.

  • KEEMPAT, CHRISTLIKENESS (SEPERTI KRISTUS).
    Ini tidak berbicara mengenai sifat Tuhan, tetapi tentang dominion daripada Kristus. Saat menghadapi badai Tuhan menghardiknya supaya diam dan badai itu terdiam. Itulah dominion. Dunia menantikan orang yang tidak takut dengan krisis, tetapi mereka yang mempunyai karakter, kharisma, dan keserupaan dengan Kristus.
    Di dalam mazmur 105:37 dikatakan, “Dituntun-Nya mereka keluar membawa perak dan emas, dan di antara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir.”
    Ayat 43-45 dikatakan, “Dituntun-Nya umat-Nya keluar dengan kegirangan dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai. Diberikan-Nya kepada mereka negeri-negeri bangsa-bangsa, sehingga mereka memiliki hasil jerih payah suku-suku bangsa, agar supaya mereka tetap mengikuti ketetapan-Nya, dan memegang segala pengajaran-Nya. Haleluya!”

Akan ada masanya yakni masa transfer of wealth (pemindahan kekayaan). Dan ini membutuhkan Yusuf dan Musa. Yusuf adalah forerunner dari Musa, dan Musa gambaran dari Tuhan Yesus. Akan ada masa penghukuman seperti yang terjadi di zaman Musa, tetapi kita terluput sebagaimana malaikat maut itu melewati pintu-pintu yang ada tanda darahnya.

Pengkhotbah 2:26 katakan, “Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.”
Ayat ini akan digenapi di depan mata kita. Tetapi kita harus menjadi orang yang dikenan Tuhan? Siapa yang dikenan oleh Bapa? Yesus! Karena Yesuslah maka kita juga adalah orang-orang yang dikenan oleh Bapa.
Ada masanya orang berdosa yang akan menimbun dan terus menimbun, namun yang ditimbun itu akan diberikan kepada mereka yang dikenan oleh Allah.

Haleluya!

%d bloggers like this: