Power Of Relationship

Hakim-hakim 1:12-13   “Berkatalah Kaleb: “Siapa yang mengalahkan dan merebut Kiryat-Sefer, kepadanya akan kuberikan Akhsa, anakku, menjadi isterinya.”   Dan Otniel, anak Kenas adik Kaleb, merebut kota itu; lalu Kaleb memberikan Akhsa, anaknya, kepadanya menjadi isteri- nya.”

Bacaan kita hari ini, menceritakan tentang seorang Pahlawan Nasional di Israel, yaitu Kaleb.  Dia menyelenggarakan sebuah sayembara, dimana dia akan memberikan anaknya yang pasti cantik sebagai istri kepada siapa saja yang berhasil mengalahkan kota Kiryat-Sefer.  Prinsip pertama yang saya mau ajarkan dari crita ini adalah, bahwa berkat khusus berbeda dengan berkat umum.  Berkat khusus tentunya akan diberikan bagi mereka yang menjadi pemenang (overcomer).  Pastikan bahwa kita tergolong orang-orang yang seperti itu, yaitu pemenang, pemenang dan pemenang.  Kemudian cerita itu dilanjutkan, bahwa yang berhasil mendapatkan Akhsa, yaitu anak dari Kaleb, adalah Otniel.  Tidak berhenti sampai situ saja, cerita berlanjut dimana Otniel berkata kepada Akhsa supaya dia meminta berkat tambahan kepada Kaleb.  Kita semua mengerti tentang kuasa dari sebuah hubungan (power of relationship).  Dan saat itu dikatakan dalam Alkitab bahwa Akhsa turun dari keledainya.  Apa arti Akhsa Turun dari keledainya?  Tentu saja, itu berarti Akhsa menghormati orang tuanya.  Jaman sekarang sering kelewatan.  Kita sering melihat kalau orang ditilang, mereka masih tetap duduk di atas motornya, bahkan ada yang memukuli polisinya. Sungguh terlalu. Tetapi Akhsa turun dari keledainya.  Lalu Kaleb berkata ”ada apa?” Sesungguhnya kata yang dipakai disitu adalah “Apa yang engkau inginkan?” Saya membayangkan Kaleb mengatakannya dengan senyum yang baik kepada putri kesayanganya.  Tuhan Yesus sendiri sering mengatakannya, “apa yang kamu mau Aku lakukan untukmu?”  Kita harus tahu bahwa kita memiliki Tuhan yang sangat murah hati.  Dia Bapa yang sangat baik.  Dan Akhsa kemudian berkata bahwa Kaleb sudah memberikan tanah di Selatan (selatan itu adalah padang gurun dan padang belantara), dan dia meminta supaya diberikan mata-mata air, tidak hanya satu (dalam bahsa Inggris digunakan kata “springs”). Mendengar permintaan putrinya, Kaleb tidak berkata “kamu sungguh keterlaluan!”  tetapi dia memberikan mata air, baik yang di hulu (atas) dan yang di hilir (bawah).  Dengarkan saya baik-baik, bahwa kita bisa datang dengan penuh keberanian bukan karena kita baik, tetapi karena apa yang sudah dilakukan oleh Kristus di atas kayu salib.  Melalui Kristus kita menjadi anak-anak Allah, sehingga kita tidak perlu teriak-teriak, tidak perlu ‘gulung-gulung’, tidak perlu puasa 40 hari dulu, cukup kita minta saja kepada Bapa kita.  Mintalah, maka kamu akan menerima.  Kalau minta pada Tuhan jangan minta yang kecil-kecil, minta yang besar.  Saya sendiri minta bangsa-bangsa kepada Tuhan, suku-suku bangsa.  Mintalah yang besar kepada Tuhan.  Dan Allah yang sungguh murah hati lebih dari seorang Kaleb, itu akan memberikannya kepadamu.  Akhsa dengan berani datang, karena dia tahu ayahnya sunguh mengasihinya.  Tuhan kita selalu memberi yang lebih dari yang kita minta maupun doakan.

Saudara, pastikan bahwa kita ada pemenang dalam menghadapi nafsu, terhadap ego, terhadap dunia, bahkan terhadap iblis sekalipun.  Kemudian kita harus memposisikan diri untuk menerima berkat yang besar.  Berkat besar yang diterima Otniel adalah istrinya.  Melalui istrinya dia mendapatkan mata air dan tanah yang besar.  Tidak menjadi masalah ketika motivasi Otniel adalah untuk menerima hadiah, karena Tuhan kita adalah Tuhan pemberi hadiah.  Minta saja, dan Tuhan akan memberikannya kepada kita.  Tuhan memberkati.

%d bloggers like this: