The Just King (Keadilan Sosial Oleh Sang Raja)

Efesus 4:28  “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.”

Kita harus mengerti, bahwa orang miskin itu ada 4 macam, yaitu:

  1. Miskin secara Relational (Hubungan)
  2. Miskin secara Motivational (Motivasi)
  3. Miskin secara Material (Materi)
  4. Miskin secara Spiritual (Rohani)

Dalam Alkitab, ada contoh kehidupan sebuah komunitas yang sering disebut dengan jemaat mula-mula.  Dalam Kisah Para Rasul 4:32-33 dikatakan “Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati (one heart – relational) dan sejiwa (soul – motivational), dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama (common property – material).   Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus (testimony to the ressurection of the Lord Jesus – spiritual) dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah- limpah.”   Ini adalah gambaran komunitas yang kaya.  Mereka tidak mempunyai ke-4 kemiskinan yang saya sebutkan tadi.  Dan yang harus kita perhatikan dari ayat itu adalah bahwa ayat itu dibuka oleh kalimat yang menyatakan bahwa mereka adalah sekumpulan orang yang percaya.  Sebab itu sangat penting sekali untuk kita berada didalam sebuah komunitas.  Dimana sekarang ini kita bisa berada di dalam sekumpulan orang percaya?  Tidak ada yang lain, kita harus ada di dalam komsel (messianic community).

Selanjutnya, bagaimana kita bisa berperan aktif dalam mewujudkan keadilan sosial oleh Sang Raja?  Kita harus terlibat dalam proses pengentasan 4 kemiskinan yang ada.  Melalui komunitas kita, mari kita melakukan tahapan-tahapan yang diberikan oleh ayat bacaan kita diatas, yaitu bahwa orang yang mencuri, harus berhenti dan tidak mencuri lagi.  Setelah berhenti mencuri, dia harus bekerja keras dan mulai melakukan pekerjaan-pekerjaan baik dengan tangannya sendiri, sehingga apa yang ada padanya, bukan lagi barang curian, tetapi karena dia mulai bisa menghasilkan.  Dan ketika sudah menghasilkan, dia harus mulai memberi kepada yang berkekurangan. Mari belajar seperti Zakheus (Lukas 19).  Dia kaya secara materi, tetapi miskin secara rohani.  Dan perjumpaannya dengan Yesus, mengubah hidupnya. Bahkan dia akan mengembalikan 4x lipat dari yang dia peras dari orang lain. Dan yang lebih luar biasa, Zakheus juga masuk dalam deretan anak Abraham.  Ada dalam komunitas, bertumbuh dan semakin jadi berkat.  Tuhan Yesus memberkati.

%d bloggers like this: