Surprises In The Wilderness

Kejadian 18:1  Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.”

Di tengah tekanan dan ditengah kekeringan yang mungkin kita sedang alami, kita harus mengenali cara kerja Tuhan.  Tuhan sangat suka membuat kejutan-kejutan yang manis bagi kita.  Dalam ayat bacaan kita hari ini, dikatakan “Kemudian Tuhan menampakkan diri kepada Abraham…”.  Ketika Abraham sedang duduk di bawah pohon besar, dan ada perkataan “kemudian”, yang artinya bahwa ada sesuatu yang diperbuat oleh Abram yang kemudian menjadi Abraham, sebelum dia mengalami perjumpaan (encountered) dengan Tuhan, yaitu Kristus.  Sebab dalam perjanjian lama, Tuhan dengan 2 malaikat itu merupakan penampakkan Kristus, karena Bapa tidak pernah terlihat, tetapi Kristus yang mewakili dan menampakkan diri.

Saudara, yang perlu kita ketahui adalah bahwa dalam pasal sebelumnya, yaitu Kejadian 17, dikatakan disana bahwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham saat dia berusia 99 tahun.  99 tahun menggambarkan ‘habisnya pengharapan’.   24 tahun sebelumnya Tuhan berjanji.  Tuhan kita bukanlah  Tuhan yang bisa lupa akan janjiNya.  Dia bukan manusia, dan ketika dia berjanji Dia pasti menepati.  Waktu Tuhan menampakkan diri dalam Kejadian 17:1, Dia berkata “”Akulah Allah Yang Mahakuasa…”  Tuhan kita memang adalah Tuhan yang maha besar, maha kuasa dan luar biasa.  Kemudian namanya diubah dari Abram menjadi Abraham.  Huruf “hei” itu adalah huruf yang luar biasa, itu menggambarkan “hen” atau “grace”.  Dan Sarai menjadi Sarah.  Sarai itu artinya “my captain”.  Bayangkan saja jika anda harus memanggil istri anda “komandanku!”  Hal itu tentu saja sangat tidak benar.   Itu semua menggambarkan dari kelahiran baru yang terjadi atas kehidupan kita, dimana Tuhan akan memberikan roh kasih karunia dalam kehidupan kita, dan kita mempunyai nama yang baru.  Nama lama saya adalah “Arifin” dan diubah menjadi “Timotius” yang artinya “menghormati Allah”.  Dan kemudian kita melihat kehidupan Abraham, bahwa tiga bulan kemudian dia menyunat semua pria yang ada di rumahnya, termasuk Ismael dan semua yang bekerja di  rumahnya.  Baru kemudia Tuhan menampakkan diriNya lagi, dan kali ini dengan 2 malaikat untuk membawa kabar baik.

Satu hal yang mau saya katakan, bahwa segala seusatu yang kelihatannya tidak ada artinya, tetapi mendadak, Tuhan akan kirimkan malaikatNya, bahkan mungkin malaikat tanpa sayap, untuk membawa kabar baik bagi kita.  Sebab itu, kita harus selalau siap untuk menerima kejutan-kejutan manis (pleasant surprises) dari Tuhan, sekalipun kita sedang ada dalam wilderness.  99 tahun kehidupan Abram menggambarkan wilderness.    Yang menjadi bagian untuk kita kerjakan adalah, kita harus tetap setia.  Abraham selalu berdiri dan berjaga di depan tenda istrinya.  Hai suami, dimanakah engkau ketika istri membutuhkan engkau?  Kiranya kita tetap melakukan tugas dan tanggung jawab kita dengan setia dan senantiasa memberikan yang terbaik, dan kejutan-kejutan manis akan datang dalam kehidupan kita.  Siapapun saudara, apapun pekerja saudara, pelayan Tuhan, orang-orang di marketplace, atau sebagai apapun kita, kesetiaan kita akan per kara kecil, membawa kita menikmati kejutan besar, yaitu perkara-perkara besar yang Tuhan siapkan bagi kita.  Tuhan memberkati

%d bloggers like this: