Jangan Mati Di Padang Gurun

Efesus 4:15   “Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.”

Padang gurun kehidupan dapat berupa bisnis yang lesu, PHK dari pekerjaan, kemunduran pelayanan, masalah rumah tangga, dan sebagainya. Sekalipun kita menghadapi padang gurun, kita harus tetap bergerak maju. Untuk dapat bergerak maju, kita harus berjalan bersama Tuhan, karena di luar Tuhan kita tidak dapat melakukan apa-apa. Tuhan ingin agar di tengah kesulitan-kesulitan hidup yang kita hadapi, kita justru bertumbuh dalam kasih dan dalam segala hal untuk menjadi serupa dengan Kristus, sang pemimpin iman kita. Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan:

  1. Kenali Dirimu Sendiri.
    Bangsa Israel berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun karena tidak mengenali kelemahannya sendiri. Jika seseorang tidak mengenali kelemahannya, maka ia akan masuk ke dalam perangkap yang membahayakan hidupnya. Mengenali kelemahan dan kelebihan sendiri akan menolong kita untuk memperbaiki hal-hal yang kurang dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki. Semua hal tersebut dimulai dari sikap hati kita, karena apa yang kita lakukan akan meluap dari hati kita.
  2. Harus Bertumbuh dan Meningkat
    Kita tidak boleh menjadi seorang Kristen bonsai, tapi harus terus bertumbuh dan meningkat, karena kepercayaan hanya diberikan kepada orang yang dewasa rohani. Orang yang dewasa rohaninya tidak mengeluh dan bersungut-sungut seperti bangsa Israel di padang gurun (Bilangan 21:5-6). MC adalah komunitas untuk kita bertumbuh dewasa secara rohani.  Dalam MC, kita akan saling menguatkan, menasehati, mengajar, dan mendoakan ketika seorang mengalami padang gurun.
  3. Jadilah Teladan yang Baik
    Jika kita berjalan dalam kasih dan integritas, maka kita sulit diserang, karena perkataan dan perbuatan kita sama. Kita harus memiliki kehidupan yang transparan, dapat dilihat orang dan menjadi teladan. Panggilan hidup kita adalah menjadi terang ditengah dunia yang gelap. Dunia ini membutuhkan terang yang ada dalam kita.
  4. Taat dan Bersyukur
    Mesir melambangkan dunia yang penuh dosa, bangsa Israel dipanggil keluar untuk menerima hidup baru. Dalam perjalanan menuju hidup baru tidak semua berjalan lancar, tetapi harus melewati padang gurun kesulitan untuk diuji Tuhan. Padang gurun adalah sarana agar kita bertumbuh dan menjadi dewasa, meskipun sakit.  Kita harus taat dan bersyukur dalam penderitaan sebagaimana teladan Tuhan Yesus.
  5. Meraih dan Memelihara
    Dalam perjalanan kita di padang gurun, ketika tiang awan berhenti, maka kita harus berhenti. Seringkali, kita perlu berdiam diri dan mencari wajah Tuhan lebih dalam. Setelah berdiam diri dan mendapat pernyataan Tuhan, maka peliharalah apa yang Tuhan percayakan dengan terus berlatih menyangkal diri dan memikul salib setiap hari, menjaga hati dengan kewaspadaan, serta senantiasa berjaga-jaga dalam doa.

Selamat menjalani padang gurun dan mengalami kemenangan bersama Tuhan.  Amin!

%d bloggers like this: