Banyak hamba Tuhan mengatakan bahwa kita tidak lagi hidup di akhir zaman, tetapi di akhirnya akhir zaman, atau di ujungnya akhir zaman. Sebagai orang percaya, kita tidak perlu takut dengan kedatangan Tuhan. Tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah, “Seandainya hari ini atau besok DIA datang, apakah kita sudah siap menyambut-Nya?”.
Pembacaan kita kali ini akan diambil dari Kolose 3 : 1-11. Ada beberapa salah paham yang terjadi mengenai kedatangan Tuhan. Ada banyak orang Kristen menjadi takut ketika mereka mendengar ajaran, khotbah atau seminar tentang kedatangan Tuhan.
Kita tidak pernah tahu kapan dan bagaimana DIA datang. Waktu kedatangan-Nya dan bagaimana caranya DIA datang, semuanya itu adalah urusan Tuhan. Bagian dari setiap kita adalah, mempersiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan-Nya. Jika suami atau isteri kita tidak berada bersama kita untuk waktu tertentu karena pekerjaan atau urusan yang lainnya, kita pasti mengharapkan dan merindukan kedatangannya. Hal itu terjadi karena ada hubungan kasih antara suami dan isteri.
Jika kita mengasihi Tuhan, kita tidak perlu takut untuk menyambut kedatangan-Nya. Semakin cepat kedatangan-Nya, semakin baik bagi kita yang mengasihi-Nya. Tetapi ada kesalahan yang dilakukan orang Kristen. Mereka mengharapkan kedatangan-Nya lebih cepat karena mereka mempunyai banyak sekali masalah dan persoalan hidup. Tugas kita adalah bagaimana kita mempersiapkan diri kita, agar kita benar-benar siap untuk menyambut kedatangan Tuhan.
Kolose 3 : 4 katakan, “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.” Firman Tuhan mengajarkan kepada kita agar kita tidak perlu takut dengan kedatangan Tuhan. Karena firman Tuhan memberikan janji kepada setiap kita. Pada saat Kristus menyatakan diri kelak, maka kita pun akan menyatakan diri bersama dengan Kristus dalam kemuliaan.
Firman Tuhan berkata “cari” perkara yang di atas di mana Kristus ada. “Cari” berarti kita harus melakukan atau mengerjakan sesuatu, karena hal itu tidak terjadi secara otomatis. Banyak orang Kristen yang tidak melakukan apa-apa dalam hidupnya. Mereka terlalu sibuk dengan urusan dan pekerjaannya sendiri. Sehingga mereka lupa atau bahkan mereka tidak mencari perkara-perkara yang bersifat sorgawi / kekal. Itu bukan berarti kita tidak boleh melakukan pekerjaan atau usaha kita sementara kita hidup di bumi. Tetapi di dalam segala sesuatu yang kita lakukan, standarnya adalah standar sorga / standar Kerajaan Allah, bukan standar yang di bumi ini. Contohnya: Yesus mengajarkan kepada kita untuk memberkati orang yang membenci bahkan yang menganiaya kita. Hal itu hanya diajarkan oleh Yesus kepada kita. Karena hal itu tidak pernah diajarkan oleh siapapun di muka bumi ini. Yesus mau agar setiap kita melihat dan melakukan apa yang Yesus lakukan sewaktu DIA berada di muka bumi ini. I Tesalonika 5 : 1-8 mengajarkan kepada kita, agar kita tidak tidur tetapi sadar dan tetap berjaga-jaga. Kita harus menjadi orang siang, yaitu orang yang tidak hidup di dalam kegelapan, tetapi hidup di dalam terang Kristus.
Ada beberapa hal yang harus kita lakukan sebagai persiapan kita untuk menyambut kedatangan Tuhan.
Pertama, Kolose 3 : 5, “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.” Kita percaya jika Tuhan memberikan perintah ini kepada kita, itu berarti Tuhan tahu bahwa oleh karena anugerah-Nya kita sanggup dan mampu untuk melakukannya. Firman Tuhan berkata agar kita mematikan segala sesuatu yang duniawi. Karena semuanya itu sama dengan penyembahan berhala. Penyembahan berhala bukan hanya berbicara tentang menyembah patung (berhala / patung itu bisa dengan mudah dibakar habis), tetapi yang jauh lebih sulit untuk dilakukan adalah membakar berhala-berhala yang ada di dalam pikiran dan hati kita. Berhala adalah sesuatu apapun atau siapapun di dalam hidup kita yang melebihi Tuhan. Hal itu tidak boleh terjadi, karena Tuhan harus menjadi nomor satu dan yang terutama di dalam kehidupan kita.
Kedua, Kolose 3 : 8-9, “Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya”. Perhatikan kata “mematikan”, “menanggalkan”, semuanya itu bukan kata benda tetapi kata kerja. Itu berarti kita yang harus melakukan semuanya itu. Karena semuanya itu memang merupakan bagian kita. Firman Tuhan berkata, kita harus menanggalkan manusia lama serta kelakuannya. Harus ada perubahan sikap di dalam hidup kita. I Tesalonika 5 : 5 berkata, “Karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.” Orang-orang malam itu ada dua jenis. Orang-orang yang tidur, dan orang-orang yang mabuk. Ada persamaan antara orang tidur dan orang mabuk yaitu, sama-sama tidak sadar. Tidur itu tidak sadar dan tidak mengganggu. Tetapi mabuk itu juga tidak sadar dan mengganggu. Mari kita cek kehidupan kita, jangan sampai kita menjadi orang-orang yang tidur dan mabuk secara rohani.
Ketiga, Kolose 3 : 10, “Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.” Tuhan tidak menuntut setiap kita untuk menjadi sempurna. Tidak ada seorangpun yang dilahirkan dengan sempurna di dunia ini. “Mengenakan manusia baru” pada ayat di atas itu seperti kita memakai jas di mana kita sendiri yang melakukannya. Kita harus mau memakai manusia baru itu, dan itulah yang dinamakan perubahan pola pikir dan perubahan sikap.
Kita akan diperbaharui secara terus-menerus dari hari ke hari untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya. Ada suatu perubahan tujuan hidup, yaitu untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus. Semua itu membutuhkan proses, jangan pernah menyerah. Kehidupan hari ini harus menjadi lebih baik dari hari kemarin ! Dan itu harus terjadi secara terus-menerus dari hari ke hari, sehingga kita semakin hari semakin menjadi serupa dengan Yesus. Amin.