Moses

Ibrani 11:23-25  “Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.  Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.”

Pemimpin itu adalah dibuat atau dibentuk, tidak dilahirkan.  Dan saat ini kita akan berbicara tentang seorang pemimpin yang luar biasa dari Israel, yaitu Musa.  Nama Musa mempunyai arti “diambil dari air.”  Mungkin ada di antara saudara yang pernah mengalami kehidupan yang diambil orang dari jalanan karena jatuh atau kecelakaan, atau saudara mungkin meng- alami sakit yang begitu mematikan, saya mau katakan kepada saudara bahwa Tuhan punya rencana atas hidup saudara.  Orang tua Musa tidak takut, ketika mereka harus menyembunyikan Musa, karena mereka melihat bahwa Musa ini elok.  Saya percaya ketika kita mempunyai visi (vision) akan apa yang akan Tuhan lakukan atas hidup kita, maka kita akan bertahan menghadapi segala pencobaan dalam kehidupan kita.

Dalam bacaan kita hari ini, menyatakan bahwa ketika Musa sudah dewasa, dia tahu bahwa dia adalah orang Ibrani, dan dia tidak takut akan perintah raja bahkan melawan orang Mesir.  Dan kemudian, Musa mengalami masa dipersiapkan di padang belantara.  Setiap pemimpin harus mengalami masa padang belantara (wilderness).  Bentuknya bisa macam-macam.  Bisa jadi sebuah tempat bekerja yang anda tidak suka berada disana, tetapi anda harus be-kerja disana karena tidak ada pilihan lain, saya percaya itu bukan kebetulan.  Musa memilih untuk menjadi orang Ibrani, yang artinya dia memilih untuk menjadi bangsa budak di Mesir daripada dia menikmati segala fasilitas dan kemudahan sebagai putra Firaun.  Setiap pemimpin harus membuat sebuah pilihan.  Dan kita tahu selanjutnya bagaimana Musa terus bertahan seperti dia sedang melihat sesuatu yang tidak kelihatan.  Musa mengalami pengalaman melihat Tuhan di semak belukar yang menyala.  Bagi saya, semak belukar yang menyala itu adalah ketika 37 tahun yang lalu Tuhan berbicara kepada saya dan itu memberikan dampak yang luar biasa dalam kehidupan saya.  Setiap pemimpin harus mengalami hal-hal yang baru bersama Tuhan.  Dan Musa dipakai Tuhan luar biasa, karena dia melihat Dia yang tidak kelihatan itu.  Orang beriman itu adalah orang yang mendengar yang tidak terdengar, dan melihat yang tidak kelihatan, serta memilih masa depat bersama Tuhan daripada sementara menikmati kesenangan-kesenangan karena dosa.  Dan kita melihat bagaimana Musa dipakai Tuhan memimpin dan menyelamatkan seluruh bangsa, ketika dia mendengar suatu perintah yang tidak masuk akal, yaitu “setiap keluarga harus mengambil seekor anak domba dan disembelih, kemudian darahnya disaputkan di ambang pintu sebagai lambang Salib.”  Pesan tentang salib itu bagi orang yang tidak mengerti adalah sebuah kebodohan, tetapi sesungguhnya itu sangat berkuasa.   Saya diselamatkan 37 tahun yang lalu karena kuasa Salib.  Dan saya punya misi untuk mengenal Tuhan dan membuat namaNya dikenal banyak orang melalui kehidupan saya.  Sebab pelayanan kita bukanlah pelayanan yang memperkenalkan diri sendiri, tetapi pelayanan yang memperkenalkan Yesus.

Mari kira belajar dari Musa.  40 tahun di padang belantara, dan kemudian menjadi pemimpin Israel.  Di padang belantara dia “dikeringkan” dari segala kesombongan dan segala percaya diri dan menaruh kepercayaan penuh kepada Dia yang tidak kelihatan itu, dia dipakai luar biasa oleh Tuhan.  Tuhan memberkati.