Capturing Our Opportunities

Pengkhotbah 9:11-12
“ Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua. Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak- anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba- tiba.”

Kita memasuki tahun 2014 sebagai tahun kesempatan-kesempatan baru. Dan bagaimana pintu kesempatan itu dibuka buat kita, maka kita harus memahami beberapa prinsip berikut ini:

Pertama, Allah adalah sumber. Segala sesuatu harus dimulai dari Allah terlebih dahulu (ay. 11a). Allah kita adalah Allah yang luar bisa. Dia melakukan hal-hal yang berbeda lebih dari apa yang kita harapkan, namun juga membutuhkan iman dan keberanian kita untuk melangkah. Allah kita adalah Allah yang memberikan kesempatan yang besar buat kita. Alkitab kita itu juga dipenuhi dengan kisah-kisah orang yang menemukan Allah di tengah keadaan-keadaan yang sangat tidak biasa: Abraham dan Ishak (Kej. 22); Allah memanggil Samuel (1 Sam. 3); Elia bersembunyi di sungai kering (1 Raj. 17); pengurapan Daud sebagai raja (1 Sam. 16); Sadrakh, Mesakh, dan Abednego (Daniel 3); Kelahiran Yohanes Pembaptis (Luk. 1); Kelahiran Yesus (Mat. 1); Bartimeus (Mrk. 10); orang lumpuh di Betsaida (Yoh. 5); memberi makan 5000 laki-laki (Mat. 14); orang lumpuh di Gerbang Indah (Kis. 3); Paulus dan Silas di penjara (Kis. 16); Paulus di penjara Roma; Yohanes di Pulau Patmos.

Kedua, memahami apa yang terbaik dari Tuhan. Tidak semua kesempatan itu datangnya dari Tuhan (ay. 12). Kesempatan-kesempatan yang datang kepada kita harus bisa dibedakan. Sebab tidak semua kesempatan itu datang dari Tuhan. Iblis telah belajar bahwa Allah adalah Allah yang memberikan kesempatan, jadi dia mencoba mengambil celah dari kebenaran ini melalui orang-orang yang tidak bisa membedakannya. Jadi apa yang harus kita lakukan? Mintalah hikmat, periksalah motivasi Anda, dan cek kembali dengan firman Tuhan atau Alkitab Anda.

Ketiga, memahami bagaimana caranya membuat keputusan yang tepat (ay. 11b). Alkitab berkata seperti ini “karena waktu dan nasib dialami mereka semua.” Bagaimana kita bisa mendapatkannya? Pertama, kita minta urapan seperti “the sons of Isachar” (1 Taw. 12:32); kedua, bergantung kepada Tuhan secara total. Untuk itu kita harus memahami waktu, kesempatan, dan kejadian yang datang kepada kita. Time atau waktu berasal dari kata: עת (‘et) = season, when, time ( of an event), time ( usual), experiences, fortunes, occurrence, occasion; Kesempatan (chance) berasal dari kata: פגע (pega‘) = chance, occurent, occurrence, happening; Kejadian atau happen berasala dari kata: קרה (qaara) = chiefly by accident, to bring about; specifically to appoint, befall, bring, come (to pass unto), happen (unto), meet, send good speed, meet, brought, to encounter, meet, befall, come to meet, to encounter, meet to befall, meet ( without pre- arrangement), to chance to be present, to come to meet, to cause to meet. Kondisi ini dialami oleh Rut (Rut 2:1-5 dan 2:3) dan Elisa (2 Raj. 8:2-5; 8:5).

Marilah kita tanggap momen pada tahun 2014 ini sebagai tahun yang penuh kesempatan buat kita. Tangkaplah itu dan kiranya semuanya itu untuk kemuliaan Bapa yang di surga. Amin.

%d bloggers like this: