Inkarnasi

Lukas 1:7  “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

Yang perlu kita pahami adalah bahwa, ketika kita merayakan Natal, kita tidak hanya merayakan kelahiranNya.  Kita juga merayakan kematian dan kebangkitanNya yang selalu kita rayakan selama 52 kali dalam setahun di seluruh dunia.  Hari Minggu adalah hari perayaan kebangkitan Tuhan, kenaikanNya ke surga dan kedatanganNya kembali yang kita nantikan.  Hanya ada satu pribadi yang inkarnasi, dimana Tuhan menjadi manusia.  Hanya ada satu mediator antara Allah dengan manusia, yaitu manusia Yesus Kristus.

Firman Tuhan berkata, bahwa anak-anak akan bernubuat, kita tahu bagaimana Yohanes Pembaptis dalam kandungan ibunya memberikan respon kepada salam yang disampaikan oleh Maria.  Yohanes pembaptis begitu mengenali Tuhannya, yang akan dia beritakan semasa hidupnya.  Yohanes adalah pembuka jalan bagi Yesus.  Kemudian firman Tuhan berkata, bahwa teruna-teruna, dan kita tahu bahwa Maria dan Yusuf adalah para teruna yang dipakai oleh Tuhan.  Dan orang-orang tua akan mendapat mimpi, dalam hal ini adalah Zakaria dan Elisabeth.  Saya ingin sampaikan tentang seorang Zakaria yang tidak percaya.  Dia berkata bahwa dia sudah tua dan istrinya juga mandul, bagaimana mungkin bisa mempunyai anak dalam keadaan yang seperti ini?  Tapi Malaikat Gabriel berkata, “Akulah Gabriel, yang berdiri di hadapan Tuhan.”  Gabriel arti- nya “Man of God”.  Biarlah saat ini saya sebagai hamba Tuhan, berdiri sebagai “Man of God” dan membawa berita sukacita untuk anda semua, terutama kepada generasi dan anak-anak.  Sebab itu ketika Zakaria setuju bahwa anak yang dikandung istrinya akan bernama Yohanes, sebab itu nama yang Tuhan berikan kepadanya yang berarti “yang menerima kasih karunia Tuhan”, tiba-tiba lidahnya terlepas dan dia menaikkan pujian kepada Tuhan.

Apa yang kita pelajari dari kisah ini?  Kadang kita menjadi orang bisu, atau orang yang tidak mau bersaksi, itu karena kita kurang percaya.  Jika kita percaya, akan keluar pujian dan kesaksian dari mulut kita.  Bahkan akan keluar berkat dari mulut kita, dan berkat itu adalah berkat untuk anak-anak kita.  Sebab itu bapa-bapa, hati-hati dengan mulut kita.  Mari kita meneladani Zakaria, yang mengucapkan berkat luar biasa kepada anaknya (Lukas 1:7).

Tema Natal kita adalah Inkarnasi yang berasal dari kata “in carne” yaitu menjadi daging.  Yesus yang lahir menjadi daging dan menjadi manusia itu dikatakan adalah Tuhan yang penuh kasih karunia dan kebenaran.  Sebab itu mari kita merayakan Natal dengan pengertian bahwa Yesus telah merendahkan diri untuk menjadi sama dengan manusia dan tinggal bersama-sama dengan kita.  Biar hidup kita senantiasa menjadi berkat bagi generasi dan anak-anak kita.  Mari kita merayakan Natal dengan penuh sukacita dan biarlah Yesus melalui RohNya menjelma dan menjadi daging dalam hidup kita dan kita menjadi ‘yang diurapiNya’.   Dari surga telah ada keselamatan, kuasa, kerajaan dan otoritas.  Kekuatan dan kuasa yang diberikan kepada yang diurapiNya.  Tuhan memberkati kita semuanya.  Amin!!

%d bloggers like this: