From Grace to Grace

Lukas 1:26-66

FROM “MULTIPLIED GRACE” TO “EMPOWERING GRACE”

Ayat bacaan kita menceritakan tentang kehidupan Maria, ibu Yesus.  Maria adalah pribadi yang mengalami “Multiplied Grace” (ayat 28-30), ketika dia dipilih untuk mengandung dan melahirkan Yesus ke dunia ini.  Anak yang akan dilahirkan Maria akan menjadi besar, dan disebut sebagai Anak Allah yang Mahatinggi.  Allah mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan (ayat 32-33). 

Tidak hanya itu, Maria juga mengalami “Empowering Grace”, dimana Roh Kudus akan menaungi dan menyertai kehidupannya (ayat 35).  Kita tahu, bahwa memang perjalanan Maria selama mengandung bayi Yesus, bukan perjalanan yang mudah.  Tetapi Roh Kudus yang memberikan kemampuan dan kekuatan untuk dia bisa menjalani semuanya dengan baik. 

BERSAMA TUHAN TIDAK ADA YANG MUSTAHIL

Ayat 37 jelas menyatakan bahwa: “bagi Allah tidak ada yang mustahil.”  Tentu hal ini adalah hal yang biasa, karena memang Dia Allah, jelas bahwa tidak ada yang mustahil bagi Dia.  Tetapi, jika kita melihat terjemahan dalam Bahasa Inggris, disana dikatakan: “for with God nothing shall be impossible.”  Artinya bahwa tidak ada yang mustahil bagi kita saat kita hidup bersama Tuhan.  Pernyataan dalam ayat yang lain juga menyatakan, bahwa: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13).  Mari kita jalani 2023 dengan lebih lagi hidup di dalam Tuhan.  Penyertaan dan campur tangan-Nya selalu nyata bagi setiap kita.

KERENDAHAN HATI DALAM MERESPONI TUHAN

Sekalipun bukan hal yang mudah dan sedikit “merusak” perencanaan pernikahan Maria dengan Yusus, karena mereka dalam tahap pertunangan saat hal ini terjadi, tetapi Maria sadar betul siapa dirinya di hadapan Allah.  Dia menempatkan diri sebagai hamba di hadapan Tuhan, dan menerima dengan percaya bahwa apa yang dikatakan Tuhan melalui perantaraan Malaikat itu adalah perencanaan terbaik bagi kehidupannya (ayat 38).  Inilah yang kadang kita kurang menyadari dalam kehidupan kita.  Ketika apa yang kita alami tidak seperti yang kita rencanakan, mari kita percaya bahwa Tuhan sedang mempunyai rencana yang jauh lebih baik dari perencanaan kita.  Sadari kita adalah hamba Tuhan, jalani dengan sukacita dan percaya, sehingga apa rencana Tuhan akan semakin nyata bagi setiap kita.

KEKUATAN DAN KEBERANIAN

Setelah Malaikat Tuhan pergi, firman Tuhan berlanjut dengan berangkatnya Maria ke pegunungan dan menuju sebuah kota di Yehuda (ayat 39).  Disanalah Maria masuk ke rumah Zakharia dan berjumpa dengan Elisabet.  Yang menarik adalah, ketika Maria memberi salam kepada Elisabet, bayi Yohanes yang ada di dalam rahim Elisabet melonjak penuh dengan Roh Kudus (ayat 41).  Maria mengalami Empowering Grace yang membuat dia menjadi pribadi yang luar biasa.  Ucapan salam Maria membuat bayi Yohanes dalam rahim Elisabet melonjak kegirangan dan penuh dengan Roh Kudus.  Maria mengalami hal-hal yang belum pernah dialami sebelumnya.  Inilah yang akan kita alami juga saat kasih karunia Tuhan memberikan kuasa dan kekuatan dalam kehidupan kita.

DIBERKATI DAN BERBAHAGIA

Maria adalah orang yang diberkati, dan segala keturunan atau “all generations” menyebut Maria berbahagia (ayat 48).  Dia diberkati dengan perbuatan-perbuatan besar, disertai dengan rahmat dan kuasa Tuhan.  Pertolongan dan penyertaan Tuhan yang sempurna senantiasa ada dalam kehidupan Maria.  Orang yang berbahagia adalah orang yang hidup diberkati.  Tidak ada kebahagiaan yang kita rasakan, jika kita keluar dari berkat Tuhan.

Memasuki tahun 2023, mari kita menjalani kehidupan dari kasih karunia kepada kasih karunia.  Alami kasih karunia yang terus berlimpah, dan biar kasih karunia itu akan menguatkan dan memberikan kita kuasa untuk menang atas setiap permasalahan kehidupan kita.