Community

Berdampak Dalam Komunitas

Memasuki tema “Be Influencer in My Community” di bulan ini, kita belajar bagaimana memiliki kehidupan
yang berdampak bagi orang-orang di sekitar kita, yaitu mereka yang ada dalam komunitas kita. Tentu saja untuk bisa melakukan hal ini, kita harus meneladani Tuhan kita Yesus Kristus, yang memberi diri untuk datang ke dunia ini dan memberikan diri-Nya bagi kita semua (Matius 20:28). Kehidupan yang seperti inilah yang memberikan dampak, seperti Yesus yang bahkan dampak kehidupan-Nya adalah dampak yang nyata dan kekal, masih kita rasakan sampai hari ini.

Melalui keteladanan kehidupan Kristus inilah, mari kita juga memiliki hidup yang berdampak, dengan:

  1. IDENTITAS YANG JELAS – IMAMAT RAJANI
    Yesus, diteguhkan identitas-Nya oleh Bapa sendiri (Matius 3:16-17; Lukas 3:21-22; Markus 1:1-11). Kita sebagai pengikut Yesus, Alkitab juga meneguhkan identitas kita sebagai Imamat yang Rajani (Keluaran 19:6; dikutip kembali dalam 1 Petrus 2:9 dan Wahyu 5:10). Sebagai Imamat Rajani, yang kita lakukan hari-hari di dunia ini, adalah kehidupan yang terus menerus berlatih untuk memerintah bersama Sang Raja, melalui bagaimana kita menang atas pergumulan hidup yang kita alami, dalam ketaatan dan ketundukkan kita terhadap kehendak Sang Raja bagi kita. Jangan kita kalah karena hidup kita dikendalikan, kita harus menang dengan memegang kendali atas setiap masalah / keadaan yang terjadi. Sering tanpa sadar, kita “lepas kendali” karena tidak memahami betul identitas kita di hadapan Tuhan.
  2. KARUNIA & KEMAMPUAN – DESIGN SANG RAJA
    Kita semua dilahirkan tidak dalam keadaan “kosong”, tapi ada hal-hal yang “build in” dalam hidup kita, yaitu karunia & kemampuan, dimana semua itu seturut dengan design Sang Raja bagi kita. 1 Korintus 7:7 menyatakan bahwa setiap kita menerima karunia yang khas dari Allah. Hal yang perlu kita sadari adalah bahwa setiap orang akan “berdampak” dalam karunianya masing-masing. Setiap kita dilahirkan atas kehendak Sang Raja dan tidak ada yang kebetulan. Oleh karena itu, kita harus menemukan, memakai, menumbuh-kembangkan karunia dan kemampuan yang Tuhan berikan dalam hidup kita.
  3. TUJUAN – KEHENDAK SANG RAJA
    Dalam Yohanes 4:34, Yesus menyatakan bahwa makanan-Nya adalah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikannya. Yang perlu kita pahami adalah, bahwa makanan adalah sesuatu yang essensial (penting) dalam hidup kita. Demikian juga seharusnya apa yang menjadi tujuan Tuhan atas kehidupan kita. Mari kita menjalani kehidupan kita tidak dengan tidak sekedar dijalani bagi keinginan dan keuntungan pribadi kita saja. Sebab, hidup berdampak adalah hidup yang bertujuan untuk menambahkan nilai pada kehidupan orang lain di sekitar kita.
HIDUP BERDAMPAK DENGAN MEMULIAKAN TUHAN, TIDAK HANYA DENGAN PERKATAAN &
PERBUATAN, TETAPI DENGAN MENYELESAIKAN KEHENDAK-NYA DALAM KEHIDUPAN KITA.