Hidup Melayani

Matius 20:28 [FAYH] “Kalian harus bersikap seperti Aku, karena Aku, Mesias, datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk menyerahkan nyawa-Ku sebagai tebusan bagi banyak orang."

Pelayanan yang dilakukan Yesus semasa hidup-Nya, berdampak luar biasa sampai hari ini kita semua
bisa merasakannya. Semua itu terjadi, karena sejak awal Dia datang ke dunia ini bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Inilah hal yang luar biasa dari Tuhan kita. Pertanyaannya: ‘Bagaimana dengan kita?’ Seharusnya, keberadaan kita ditengah pekerjaan, pelayanan, dan rumah tangga masing-masing, adalah untuk melayani, bukan untuk dilayani. Rasul Paulus, menyatakan bahwa Yesus adalah Pribadi yang tidak mempertahankan kesetaraan-Nya dengan Allah, tetapi mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba, dan taat sampai mati untuk menjadi korban tebusan bangi semua orang (Filipi 2:5-8).

Mari kita belajar meneladani sikap hidup melayani yang dimiliki oleh Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kita memiliki hidup yang berdampak dalam komunitas kita :

  1. MELAYANI DENGAN HIDUP LEMAH LEMBUT DAN RENDAH HATI
    Kedatangan-Nya untuk melayani, nyata ketika Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Pribadi yang lemah lembut dan rendah hati (Matius 11:29). Hanya orang yang memiliki sikap yang lemah lembut dan rendah hati, yang bisa melayani. Lemah lembuh dan rendah hati berarti :
    – sikap mau belajar melalui sikap perbuatan baik maupun yang kurang baik dari orang lain.
    – sikap mau belajar melalui situasi dan kondisi baik maupun yang tidak baik yang terjadi di sekitar kita.
    – Sikap sabar dan tetap tenang saat dihasut, difitnah, dan diperlakukan atau menerima perkataan kasar.
  2. MELAYANI DENGAN HIDUP MENGASIHI TUHAN & SESAMA
    Kedatanyan-Nya untuk melayani, bahkan dilanjutkan sampai menjadi korban tebusan bagi banyak orang. Sikap melayani yang Yesus teladankan bagi kita, disempurnakan dengan tindakan menyatakan kasih yang terbesar, yaitu sampai mengorbankan nyawa bagi orang lain (Yohanes 15:12-13). Kita bisa melayani tanpa mengasihi, tetapi kita tidak bisa mengasihi tanpa melayani. Oleh karena itu, pastikan setiap pelayanan yang kita lakukan, semuanya berangkat dari hati yang mengasihi Tuhan dan sesama, seperti hukum kasih yang Yesus perintahkan kepada kita (Matius 22:36-39). Berkat hidup yang senantiasa mengasihi Tuhan:
    – Hikmat dan tuntunan Tuhan akan tersedia bagi kita (1 Korintus 2:9)
    – Segala sesuatu yang terjadi, akan mengerjakan kebaikan dalam kehidupan kita (Roma 8:28)

SAAT KEADAAN DAN MANUSIA BEGITU MENGECEWAKAN,
TETAP MENGASIHI DAN MELAYANI TUHAN YANG TIDAK PERNAH MENGECEWAKAN KITA. KOLOSE 3-23