Be Pleasant Surprises to Others

Orang Farisi itu mewakili orang-orang agamawi, termasuk orang Kristen. Mereka melihat bagaimana orang-orang yang dulu loyal kepada mereka kini sebagian mengikuti Yesus. Namun kita lihat meskipun diprovokasi Yesus tidak mau meladeni mereka. Karena itu Yesus menyingkir dan harus melewati daerah Samaria. Yesus tidak dipengaruhi oleh sikap permusuhan antara orang Israel dengan orang Samaria.

Dan dalam peristiwa itu tercatat seperti ini, “Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes–meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, — Iapun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea. Ia harus melintasi daerah Samaria. Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.” Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?” Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”

Ketika itu Yesus berada di Sikhar. Kata “sikhar” itu nama lain dari Sikhem. Arti “sikhem” adalah “bangun pagi”atau “bahu”. Ini arti yang bagus, sebab ini berbicara tentang orang yang rajin dan bertanggung jawab. Tapi “sikhar” itu berarti “palsu”. Ini tentunya konotasi yang tidak bagus. Tuhan melarang kita untuk hidup dalam kepalsuan.

Salah satu kunci supaya Anda bisa mendapatkan kejutan yang menyenangkan adalah dengan terlebih dahulu menjadikan diri Anda sebagai kejutan yang menyenangkan bagi orang lain. Ketika Anda memberikan apa yang diperlukan bagi orang lain, Anda sebenarnya menjadikan diri Anda pleasant surprises bagi orang lain. Jadikan diri Anda adalah “distributor”, bukan “konsumen”.

Anda lihat bagaimana Yesus memberikan diri-Nya sebagai pleasant surprises bagi perempuan Samaria itu. Wanita yang hanya bermaksud menimba air untuk memperoleh air secara alami, ternyata mendapatkan kejutan yang luar biasa ketika bertemu dengan Yesus.

Yesus adalah Pribadi yang luar biasa. Dia selalu menampilkan kehidupan yang berbeda dengan para tokoh agama lainnya. Dan dari Perjanjian Lama kita melihat bagaimana sebenarnya karakter ilahi itu. Musa memperoleh pernyataan tentang karakter itu dalam Kel. 34:6, “Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: “TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya.”
Pertama-tema disebutkan bahwa Allah itu “Rachum” alias penuh compassion atau belas kasihan. Lalu yang kedua, “hanun” atau gracious.. mudah mengampuni atau memberi. Kalau Tuhan itu memberi itu tidak bisa ditgerima akal. Dia memberi kasih karunia dengan melimpah. Dia juga penuh belas kasihan. Dia juga panjang sabar, berlimpah kasih setia.

Hidup kita harus menampilkan karakter ilahi juga. Pernah waktu itu saya digerakkan untuk ke LP Kerobokan di Denpasar. Hari itu sebenarnya saya tidak ada jadwal kesana. Tetapi saya dipimpin Roh Kudus kesana. Waktu saya kesana, bahkan sebelum kotbah ada seorang pria besar yang menangis keras. Rupanya istrinya minggat dan dia ditinggalkan keluarganya. Aneh, waktu itu dia berdoa dalam keadaan putus asa, “Tuhan, kalau Engkau peduli dengan aku.. kirimkan hamba-Mu, Pak Timotius Arifin kesini…” Karena itulah waktu saya kesana hari itu.. dia sangat terkejut, kaget, dan menangis keras karena doanya dijawab. Dan saya melayaninya. Saya bersyukur karena saya mengikuti instruksi Roh Kudus sehingga orang itu bisa dipulihkan.

Itu juga yang terjadi dengan wanita Samaria itu. Dia mencari air yang bisa memuaskan rasa dahaganya. Inilah yang menjadi kebutuhan utama semua umat manusia. Yesus dipimpin oleh Roh Kudus untuk bertemu dengan wanita ini.
Dan murid-murid Tuhan heran ketika melihat Yesus berbicara dengan perempuan itu. Wajah Yesus berseri-seri. Dan Yesus berkata bahwa makanan-Nya adalah melakukan kehendak Bapa.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda telah menjadikan hidup Anda sebagai pleasant surprises bagi orang lain?