We Need New Strength

Yesaya 40:29-31  Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.  Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,  tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Memasuki tahun yang kita sebut dengan “the year of New Heights” akan terjadi banyak sekali pembalikan keadaan, dimana Tuhan akan membuat sungai memancar di atas bukit yang gundul dan mata-mata air di lembah (Yesaya 41:18).  Hal itu akan terjadi pada keluarga-keluarga yang mengandalkan Tuhan.  Untuk kita mengalaminya, saya percaya kita perlu kekuatan yang baru (new strength).  Ayat bacaan kita hari ini mengingatkan kita bahwa Tuhan akan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.  Dalam hati saya, ada 3V yaitu Vigor (semangat), Vitality (daya hidup / vitalitas) dan Victory (kemenangan).  Kemana-mana saya suka mengangkat 2 jari saya, bukan tentang kampanye, tetapi tentang Victory.  Dan jangan lupa bahwa, hanya orang percaya yang bisa mengacungkan 2 jari seperti ini (tanda Victory).

Tantangan memasuki tahun 2017 akan lebih hebat.  Karena itu, kita tidak bisa mengandalkan kekuatan yang cukup di tahun 2016.  2017 ini menjadi tahun yang penuh dengan goncangan.  Tanggal 20 Januari besok, Donald Trump akan disumpah menjadi Presiden Amerika Serikat.  Dan dia melakukan poitik luar negeri yang sangat berbeda dengan pemerintahan sebelumnya.  Ada yang baik, tetapi juga ada yang kurang baik.  Bagi kita yang ada di Asia, kita akan mengalami apa yang disebut vakum (penyedotan) kekuasaan atau power vacuum.  Hal yang pertama-tama terjadi adalah bahwa Amerika akan menarik diri dari aktivitas perdagangan di Pasifik dan negara-negara Asia.  Dan yang kedua, banyak tentara Amerika akan ditarik dari Okinawa dan Filipina, dan kita akan menghadapi adikuasa yang baru, yaitu Cina.  Karena itu, kita harus tahu bahwa apa yang terjadi di bumi ini adalah replika dari apa yang terjadi di alam surgawi.  Kita tentu tidak menghadapi komunisme atau “isme-isme” yang lain, tetapi kita menghadapi roh-roh jahat di udara (Efesus 6:12).  Sebab itu kita sangat memerlukan kekuatan yang lebih besar (greater strength).  Kita harus penuh semangat dan vitalitas, baru kita akan mengalami victory.  Bagaimana kita mengalaminya?  Firman Tuhan jelas bahwa Tuhan yang akan memberikannya.  Sebab itu Firman Tuhan juga berkata bahwa “Let the weak say I am strong”  (Yoel 3:10).  Dalam bahasa aslinya bukan “strong”, tetapi dikatakan bahwa “aku adalah pahlawan” (yaitu “gebber” atau “gibbor”).  Jangan kita merasa lemah, karena justru dalam kelemahan kita, kuasa Tuhan akan semakin sempurna (2 Korintus 12:9).  Kuncinya, pertama kita harus akui bahwa kita lemah.  Kedua, Firman Tuhan mengatakan bagaimana Tuhan akan memberikan kekuatan kepada orang-orang yang menantikan Dia.  Kuncinya adalah “wait” (yaitu “qavah” yang artinya adalah “hope in the LORD” atau pengharapannya ada dalam Tuhan).  Seperti tanaman kecil yang melilitkan dirinya kepada pohon yang besar seperti pohon Terbantin di Lebanon.  Kita mungkin tanaman kecil dan minoritas, tetapi jika kita melilitkan diri kita pada batu karang dan pohon kehidupan yang besar, boleh ada badai atau topan, tetapi kita akan tetap mendapatkan kekuatan yang baru dalam kehidupan kita.

Nantikan dan taruh pengharapan kita hanya di dalam Tuhan.  Selamat memasuki tahun yang baru 2017, the year of New Heights.  Tuhan memberkati.