Yesaya 41:8-9 Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi; engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: “Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau”;
Untuk menghadapi hari-hari kedepan yang semakin berat, kita harus ambil waktu lebih banyak untuk menantikan Tuhan (wait upon the LORD). Kita keliru jika kita menjadi orang yang terlalu sibuk sehingga kita tidak menyediakan waktu untuk duduk di kaki Tuhan di pagi hari. Kita justru harus mengambil waktu lebih banyak untuk di”charge” dengan kekuatan surgawi. Hal yang akan saya sampaikan hari ini adalah, bahwa Tuhan tidak hanya memberikan perlindungan dan penyertaan, tetapi lebih lagi, ada new courage untuk kita.
Presiden Truman pernah mengatakan bahwa “Untuk mengatasi ketakutan, maka kita harus menghadapi ketakutan itu sendiri.” Seperti yang saya sudah pernah sampaikan sebelumnya, bahwa senjata iblis hari-hari ini adalah the spirit of fear (roh ketakutan). Dan turunan dari spirit of fear itu adalah the spirit of terror, yang semuanya itu seringkali melumpuhkan umat Tuhan. Saya pernah menghadapi ketakutan yang luar biasa, yaitu ketika istri saya akan dioperasi. Saat itu, dokter mengatakan bahwa operasi akan berlangsung selama 2 jam, tetapi ternyata sampai 5 jam, dan itu membuat lutut saya sampai lemas. Karena itu, ayat bacaan kita hari ini diawali dengan kata “tetapi.” Dan itu menunjukkan bahwa, ketika bangsa-bangsa saling menguatkan satu sama lain, perusahaan-perusahaan mulai bergabung (merge), dan kata “tetapi” itu menunjukkan bahwa Tuhan akan membuat perbedaan bagi kita orang-orang yang percaya. Apa rahasia supaya kita mendapatkan pembelaan dari Tuhan? Yang pertama tentu saja, kita harus tahu siapa kita. Bukan tentang apa yang kita miliki, tetapi tentang siapa yang memiliki kita? Banyak orang berpikir bahwa kekuatannya adalah portofolio atau depositonya. Banyak orang kaya berpikir bahwa hartanya itu adalah seperti benteng. Saya katakan itu adalah benteng dari pasir. Firman Tuhan menyatakan bahwa “engkau hamba-Ku”. Yakub dipilih oleh Tuhan, bahkan Abraham disebut sahabat Allah. Melalui Yesus Kristus, kita menerima perjanjian dengan Abraham itu. Bahkan perjanjian yang lebih besar dan lebih baik lagi, yaitu perjanjian yang baru. Karena itu kita tidak usah takut dan kuatir. Kita harus menempatkan diri sebagai hamba Tuhan. Firman Tuhan ber- ulang kali mengatakan “jangan takut”. Bahkan dalam cerita natal, yang diucapkan malaikat kepada pada gembala adala “jangan takut!” Reinhard Bonke suatu kali mengatakan bahwa kekuatiran adalah seperti sebuah kamar gelap, dimana banyak orang membangun ketakutannya sendiri. Sebab itu, bersukacitalah umat Tuhan! Dan kita harus tahu bahwa “courage” (keberanian) itu adalah pemberian dari Tuhan. Keberanian bukan ketidak-adaan ketakutan, tetapi kemauan kita untuk selalu menghadapinya. Seperti Daud ketika menghadapi Goliath. Daud berkata kepada Goliath “kamu datang dengan membawa pedang dan lembing, aku datang dengan nama Tuhan barisan tentara Allah yang kamu hujat itu” (1 Samuel 17:45). Jangan takut dengan para penghujat dan para penista. Sebab Allah yaitu “I AM” beserta dengan kita.
Di bandara Bali ada tulisan besar “I am in Bali”. Itu memang nama perusahaan, tetapi bagi saya “the great I AM, is in us.” Tuhan dengan segala kebesaran dan kuasaNya, ada dan selalu ada dalam kita. Keberanian yang kita punya adalah, karena Tuhan selalu ada di dalam kita. Tuhan memberkati.