Ulangan 33:20-21 Tentang Gad ia berkata: “Terpujilah Dia yang memberi kelapangan kepada Gad. Seperti singa betina ia diam dan menerkam lengan, bahkan batu kepala. Ia memilih bagian yang terutama, sebab di sanalah tersimpan bagian panglima; ia datang kepada para kepala bangsa itu; dilakukannya kebenaran TUHAN serta penghukuman- penghukuman-Nya bersama-sama dengan orang Israel.”
Di musim Spring of Water in the Dry Land ini, biarlah hidup kita menjadi kolam yang bisa memberi minum dan kesegaran bagi banyak orang. Untuk itu, kita akan belajar dari pribadi Tuhan Yesus sendiri yang mendedikasikan hidupNya untuk orang-orang yang menderita, terpinggirkan dan dipandang rendah.
Dalam ayat bacaan kita hari ini, diberitakan suatu kabar baik bahwa akan ada satu Pribadi yang akan memberikan kelapangan kepada Gad, dan Pribadi itu adalah Yesus. Sebab, di ayat yang ke 19 dinyatakan sebuah nubuatan yang menggambarkan kondisi Gad, sebagai pasukan yang besar diserang oleh gerombolan yang jumlahnya jauh lebih kecil. Arti dari nama Gad itu sendiri adalah “troop” (pasukan). Kondisi ketiga suku, Ruben, Gad dan setengah dari suku Manasye yang jauh dari Yerusalem dimana kota ini menjadi pusat penyembahan kepada Tuhan waktu itu, mengakibatkan orang-orang suku Gad terlibat praktek-praktek penyembahan berhala, hidup dalam kenajisan dan dikuasai oleh roh-roh jahat. Terbukti di daerah itu sangat dikuasai oleh roh-roh jahat dan terdapat peternakan babi sebagai korban bagi berhala-berhala yang merupakan kenajisan bagi orang Israel. Keadaan suku Gad menggambarkan kehidupan kekristenan yang jauh dari Tuhan. Mereka cukup puas dengan keadaannya yang biasa-biasa saja. Ketika kita tidak sungguh-sungguh dengan Tuhan maka roh jahat akan mudah masuk dalam hidup kita. Sebab itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga hidup kita mengenal Tuhan dengan sungguh-sungguh dan hidup kudus di hadapannya.
Dalam Markus 4-5, dikatakan bahwa malam-malam Yesus berlayar dengan murid-muridNya pergi ke daerah selatan dan sengaja datang ke Gadara. Gadara, berasal dari kata Gad. Dan ketika Yesus tiba di Gadara, ia disambut oleh seorang gila yang dikuasai oleh roh jahat. Dengan penuh kuasa, Yesus mengusir roh-roh jahat itu keluar dan mengijinkannya masuk ke dalam kira-kira 2000 ekor babi yang sedang mencari makan. Kawanan babi itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya sehingga seisi kota keluar untuk melihat apa yang terjadi. Lalu, orang yang kerasukan tadi diminta Yesus untuk menceritakan apa yang telah diperbuat oleh Tuhan Yesus atas dirinya kepada orang-orang di sekitarnya. Orang yang dirasuk roh jahat itu tinggal di Nekropolis yang secara harafiah berarti kota kematian. Tetapi setelah Yesus membebaskannya, hidupnya berubah menjadi kolam air yang memancarkan aliran-aliran air kehidupan. Orang itupun pergi dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala yang telah diperbuat oleh Tuhan atas dirinya. Dan mereka semua menjadi heran.
Saya percaya, Tuhan juga sanggup mengubah kehidupan kita. Apapun masalah dan latar belakang hidup kita, Dia mampu merubah hidup kita yang kering menjadi kolam air yang akan memberikan kesegaran bahkan kehidupan bagi banyak orang di sekitar kita. Tuhan memberkati