Lukas 1:5-6 “Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.”
Dalam Kerajaan Allah ada banyak hal paradok yang Tuhan pakai untuk menyatakan kemuliaanNya. Tanah yang kering (dry land) adalah gambaran kondisi kehidupan kita yang sulit, ada dalam masalah dan persoalan atau gambaran kehidupan kita yang biasa saja dan sepertinya tidak mungkin menghasilkan sesuatu yang baik, tetapi dibalik semuanya itu Tuhan punya rencana yang membawa kemuliaan dan keagungan sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil (Lukas 1:37).
Kita akan belajar bagaimana karya Tuhan yang ajaib pernah terjadi dalam kehidupan Zakharia, Elisabet dan Maria (Lukas 1). Mereka mengalami kemuliaan, damai sejahtera dan berkat-berkat Tuhan dalam hidupnya. Mereka hidup pada jaman Raja Herodes (Lukas 1:5) dimana keadaan paling tidak enak dan sangat sulit bagi kehidupan bangsa Israel. Selama 400 tahun Tuhan sepertinya diam dan tidak ada wahyu kepada mereka. Bangsa Israel hidup dalam masa penjajahan dan penuh ketidak-adilan. Di tengah-tengah persoalan ini ada sepasang suami istri dari keluarga Imam, Zakharia dan Elisabet, keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Juga Maria seorang perawan suci dari sebuah desa di Nasaret. Mereka adalah orang-orang sederhana yang Tuhan pakai untuk menggenapi rencanaNya yang besar bagi semua umat manusia di bumi ini. Babak kehidupan berubah ketika Malaikat Gabriel datang untuk memberitakan kabar baik.
Zakharia dan Elisabet adalah orang yang benar dihadapan Tuhan, mereka hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Demikian juga Maria, dia adalah seorang perawan suci dan belum bersuami yan tentunya memiliki kualitas hidup penuh dengan ketaatan (Lukas 1:27-38). Zakharia, Elisabet dan Maria adalah orang-orang yang taat sehingga melalui kehidupan mereka lahirlah orang yang menjadi besar dan dimuliakan di hadapan Tuhan, yaitu Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus sendiri. Ketaatan kita terhadap FirmanNya akan membawa hidup kita semakin dekat dengan Tuhan. Kita harus bergerak dan melangkah seperti yang telah Tuhan perintahkan dalam hidup kita sehingga hidup kita senantiasa dipimpin oleh Firman sehingga membawa kita semakin dekat denganNya. Jangan pernah meragukan kebaikan Tuhan dalam hidup kita, karena Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang selalu konsisten, dapat dipercaya, dan penuh belas kasihan.
Jadi, kita harus senantiasa menjaga kekudusan hidup, selalu siap sedia dipakai Tuhan dalam pekerjaanNya, taat terhadap segala perintah dan ketetapanNya serta hidup semakin dekat kepada Tuhan maka Tuhan yang sama yang kita sembah hari ini akan membawa kita menjadi generasi-generasi Yohanes Pembaptis masa kini. Generasi yang takut akan Tuhan dan menuju kepada keserupaan dengan Kristus. Apapun masalah dan persoalan hidup kita Tuhan, percayalah Tuhan sanggup mengubahnya untuk menyatakan kemuliaan bagi namaNya. Glory in the Dry Land. Tuhan memberkati kita semuanya. Amin!!