Hakim-hakim 6:12 “ Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.””
Untuk mengalami Year of Expansions, kita harus mulai dari Yerusalem. Yerusalem bisa dimulai dari diri kita sendiri. Kita akan belajar hari ini dari seseorang yang ketakutan dan begitu rendah diri, tapi diangkat Tuhan menjadi hakim. Dalam Alkitab, hakim disebut sebagai pembebas. Seseorang ini adalah Gideon. Ketika malaikat Tuhan menampakan diri kepada Gideon, dia duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra. Dan Malaikat Tuhan itu memanggil Gideon dengan sebutan “pahlawan yang gagah perkasa”. Bukan hanya “gagah” tapi juga “perkasa”. Ini adalah 2 sisi hebat, dimana yang pertama adalah “gibbor” dan yang kedua adalah “chayil” yang berarti “mampu melakukan segala sesuatu”. Tapi Gideon menjawab di ayat selanjutnya (ayat 13), jika Tuhan menyertai kita, kenapa kita diserahkan kepada orang Midian? Dimana mujizat-mujizatMu?
Seringkali, ketika kita sedang dalam keadaan yang begitu menekan kita, kita berpikir bahwa semuanya itu normal. Saya beritahukan kepada anda, Tuhan tidak mempunyai rencana untuk anda miskin, untuk anda dililit hutang, atau juga dikejar oleh rasa bersalah. Tuhan melihat masa depan kita, tetapi Gideon hanya melihat dirinya sendiri dan berkata “bukankah kami ini dari kaum yang paling kecil diantarra suku Manasye, dan aku orang yang paling muda di keluargaku.” (ayat 15). Kita selalu punya banyak alasan untuk melihat bahwa kita tidak bisa dipakai oleh Tuhan. Tetapi Tuhan berpaling kepada Gideon sebagaimana Dia juga berpaling kepada anda dan berkata “Hai pahlawan yang gagah berani, pergilah dengan kekuatanmu ini, bukankah aku menyertai engkau, dan engkau akan menghancurkan Midian, sebagai satu orang. Melalui Gideon yang dibang- kitkan Tuhan, maka banyak pemuda yang lain terinspirasi dan bangkit juga. Karena itu, jangan hanya melihat dirimu dan yang ada padamu.
Sedikit kita kembali mengingat peristiwa natal, dimana Yesus lahir di kota kecil Bethlehem, dan Dia tinggal di kota kecil Nazareth. Dia datang dari keluarga yang sangat sederhana, bahkan banyak orang tidak percaya bahwa Dia adalah Messias sebab Dia begitu sederhana. Tetapi kabar baikknya adalah bahwa Tuhan suka memakai orang- orang biasa seperti anda dan saya. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Perkataan Tuhan merubah kehidupan Gideon. Yang terpenting adalah, percaya Dia, bukan percaya pada diri sendiri. Dalam kehidupan saya, saya diubahkan dari ”percaya diri” menjadi Percaya DIA”. Hal inilah yang bisa membuat seseorang bisa menembus batas kehidupannya.
Saudara, Gideon membatasi hidupnya sendiri dalam sebuah lingkup yang kecil. Dia selalu berkata “aku gak bisa” atau “aku gak mampu”. Jangan pernah biarkan kata-kata itu keluar dari mulur kita. Mari kita katakan “bersama Tuhan, aku melakukan perkara-perkara yang besar”. Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri. NamaNya adalah Imanuel yang berarti Tuhan menyertai kita. Mari kita berhenti melihat kekurang- an kita dan mulai melihat keatas, yaitu rencana Tuhan yang luar biasa atas hidup kita. Tuhan Yesus Memberkati.