freedom

Kebebasan Sejati

1 Korintus 6:12
“Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku,
tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun”

Banyak orang mengidentikkan kemerdekaan dengan kebebasan untuk melakukan, mengatakan, dan berpikir tanpa dikendalikan atau dibatasi oleh apapun. Akan tetapi, kebebasan yang sejati tidaklah demikian. Melalui ayat bacaan kita hari ini, Paulus mengingatkan kita, bahwa dalam kebebasan yang kita lakukan sebagai orang percaya, ada 2 koridor yang jelas dan menjadi batas dari kebebasan, yaitu (1) apakah perbuatan, perkataan dan pemikiran kita berguna? (2) apakah kita sedang diperhamba oleh sesuatu yang merusak dan membawa kita kepada keadaan yang buruk?
Dalam kehidupan kita sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) pun, kita perlu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang berguna untuk membangun dan untuk kemajuan bangsa kita, serta menjauhkan bangsa kita dari kehancuran atau hal-hal yang buruk.

Mari kita belajar bagaimana kita berjalan dalam kebebasan yang sejati, sehingga kehidupan kita adalah kehidupan yang berguna dan tidak diperhamba oleh hal-hal yang membawa kita pada keadaan yang buruk:

    1. KEBEBASAN BUKAN BERARTI TIDAK ADA KONTROL / KENDALI
      Segala sesuatu yang tidak kita kendalikan, akan mengendalikan kehidupan kita. Jika kita gagal mengendalikan pengelolaan keuangan, maka hutang akan mengendalikan keuangan kita; jika kita gagal mengendalikan perasaan kita, maka “baper” akan mengendalikan hidup kita dan membawa kita semakin jauh dari Tuhan. Hal lain yang seringkali tanpa sadar mengendalikan kehidupan kita adalah: kebutuhan untuk dipuji atau dihargai, gaya hidup, nama baik, dan kebenaran pribadi (merasa pemikiran diri adalah yang paling benar, sehingga tidak mau menerima pemikiran orang lain, bahkan Firman Tuhan.)
      Siapa yang seharusnya mengendalikan diri kita, supaya kita hidup berguna dan tidak diperhamba?

      • ROH KUDUS (2 Korintus 3:17-18) membawa kita pada kehidupan yang mencerminkan kemuliaan Tuhan bagi sekitar kita.
      • FIRMAN TUHAN (Yohanes 8:31-32) membawa kita pada kehidupan sebagai murid Kristus, menuju keserupaan Kristus.

      Mari renungkan, siapa dan apa yang sedang mengendalikan hidup kita hari-hari ini? Apakah kita sungguh-sungguh hidup dalam kebebasan yang sejati?

    2. KEBEBASAN BERTUMBUH SEIRING DENGAN KEDEWASAAN
      Keberadaan Roh Kudus dan tuntunan firman Tuhan di dalam kita, membawa kita menjadi pribadi yang tidak dipengaruhi oleh kondisi atau bagaimana perlakukan orang di sekitar kita. Disinilah peran ‘self-control’ sangat penting dalam kebebasan kita. Artinya, keputusan dan respon kita semata-mata dipengaruhi oleh Roh Kudus dan kebenaran firman Tuhan, sehingga apapun kondisi yang sedang terjadi dan bagaimanapun perlakukan orang lain kepada kita, keputusan dan respon kita sejalan dengan kehendak Tuhan atas kita. Disinilah kedewasaan terbangun. Kedewasaan berjalan saat kita mengambil tanggung jawab dengan meresponi sekitar kita dalam self-control (memegang kendali) dan tidak ‘controlled by others’ (dikendalikan oleh sekitar kita).
      Seringkali kita gagal menjadi dewasa, karena kita begitu mudah menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi di sekitar kita. Ketika kita bertumbuh dalam kedewasaan, kita tidak diperhamba oleh hal-hal yang membuat kita hidup tidak bertanggung jawab, sehingga kita tidak menjadi toxic dengan selalu menyebarkan hal-hal yang negatif bagi sekitar kita.
      Mari renungkan, apakah kita sedang menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain, atau bahkan menyalahkan Tuhan terhadap apa yang kita alami? Apakah kita sungguh-sungguh hidup dalam kebebasan yang sejati?

TEKANAN HIDUP BUKAN UNTUK MENJADI CELAH, TETAPI MENJADI KESEMPATAN
UNTUK KITA MENGALAMI TUNTUNAN ROH KUDUS DALAM KEBENARAN-NYA,
SEHINGGA KITA BERJALAN DALAM KEDEWASAAN