The God Who Lifts The Lowly

Lukas 1:46-56. Ayat ini adalah nyanyian pujian  Maria, yang biasa disebut Magnificat, yang berarti jiwaku memuliakan Tuhan. Lagu ini menjadi pujian pengagungan kepada Tuhan. Lagu ini berasal dari perjumpaan Maria dengan malaikat Gabriel yang membawa berita tentang kedatangan Yesus sebagai Mesias melalui rahim seorang Maria. Artinya, bahwa Maria terpilih sebagai wanita yang akan mengandung karya Roh kudus untuk menggenapi janji Allah untuk menyelamatkan umat manusia.  Maria meresponi kabar itu dengan rendah hati sebagaimana ia menjawab “kiranya terjadilah apa yang Tuhan kehendaki sebab aku hanyalah hamba Tuhan”.

Maria menyatakan bahwa Tuhan memuliakan orang yang dalam keadaan rendah dan yang memperhatikan kondisinya yang rendah, karena:

  • Maria dan Yusuf berasal dari kota Nazaret, suatu kota di Galilea yang dianggap kecil dan terisolasi. Nazaret, adalah sebuah kota yang kurang diperhitungkan, sebab kota Nazaret adalah kota pengasingan bagi orang-orang Yahudi.  Di dalam kota ini banyak terjadi pernikahan silang antara suku Yahudi dengan non Yahudi.  Ini yang menyebabkan Nazaret menjadi kota yang tidak diperhitungkan.

    Yohanes 1:46  kata Natanael kepadanya:”mungkinkah suatu yang baik datang dari Nazaret?”
  • Yusuf hanyalah seorang tukang kayu atau pengerajin.
    Latar belakang sebagai tukang kayu sangat memengaruhi identitas sosial kalangan orang-orang Yahudi pada zaman itu. Sebab bangsa Israel juga sedang dalam kondisi dijajah oleh bangsa Romawi.  Namun Maria meneguhkan hatinya tetap memilih Yusuf sebagai suaminya.

    Matius 13:55  Tuhan melihat jauh lebih dari sekedar status sosial seorang Maria, sebab Tuhan melihat sikap hati.

Bagaimana Maria menunjukkan sikap hatinya?

  1. Sikap hati sebagai hamba yang siap menaruh diri dibawah keputusan Tuhan.
    Secara manusia, hal ini adalah hal yang tidak mudah, dengan begitu banyak resiko yang harus diterima oleh Maria.  Namun Maria tidak fokus kepada kepentingan dirinya sendiri.  Dia lebih melihat kepada rencana Tuhan yang harus digenapi melalui kehidupannya, dan mengikuti semua yang Tuhan minta.

    Lukas 1:38 Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat meninggalkan dia.
  2. Percaya bahwa semua yang Tuhan telah katakan pasti akan terlaksana.
    Iman percaya Maria terhadap janji Tuhan membawanya hidup dalam ketaatan, sekalipun secara manusia pasti ada kekhawatiran.  Namun Maria meletakkan iman percayanya secara penuh kepada Tuhan.  Mari kita belajar untuk secara penuh percaya kepada Tuhan.  Dan semua rencana Tuhan yang baik akan terjadi didalam kehidupan kita.

    Lukas 1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan , akan terlaksana.
  3. Menyelaraskan dirinya dengan rencana Tuhan.
    Matius 1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, Ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri. Maria melakukan seluruh kehendak Tuhan.  Sebuah keteladanan akan ketaatan dari seorang Maria, bahkan tidak terbesit sama sekali untuk lari dari panggilan.

    Matius 1:25 Tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan  Dia Yesus.

Saat Maria mendapatkan kabar baik dari malaikat Gabriel, ternyata seorang imam yang Bernama Zakaria juga mendapatkan berita yang baik untuk kelahiran Yohanes Pembaptis, yang akan menjadi nabi untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan untuk kedatangan Yesus. Namun Zakaria meresponi dengan berbeda, sebab Zakaria melihat dirinya dan istri sudah terlalu Tua. Namun Tuhan tetap menggenapi rencanaNya dengan membuat Zakaria bisu sampai Yohanes lahir.  Dari kisah Zakaria ini kita harus belajar untuk tidak berkata mustahil. Sebab tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Mari kita belajar percaya penuh kepada Tuhan, memiliki respon yang benar atas setiap rencana Tuhan di dalam kehidupan kita.