Lowly : The End of Me

Menjalani kehidupan yang ‘lowly’, dimulai dari pengenalan kita akan Tuhan, yang akan membuat kita semakin merasa tidak ada apa-apanya tanpa Kristus ada di dalam kita.  Pengenalan kita kepada Tuhan, tidak dipengaruhi oleh bagaimana keadaan kita.  Justru dalam segala keadaan, kita memperoleh kesempatan untuk semkain mengenal dan mengalami Tuhan dalam kehidupan kita.  Melalui pengenalan kita akan Tuhan, kita akan semakin memahami essensi dari apa yang kita lakukan, sehingga kita tidak mudah kecewa dan lelah dalam menjalani kehidupan kita

Belajar dari kisah kehidupan Yakub (Kejadian 32:22-32), dimana Allah bergulat dengan Yakub, dan seolah-olah kalah (ayat 28), bukan sungguh-sungguh kalah, tetapi Dia “mengalah” untuk memenangkan hati Yakub.  Seperti orang tua yang kadang perlu mengalah dengan anaknya untuk mendapatkan hatinya, sehingga si anak semakin dekat dengan orang tuanya.  Demikian juga dengan kita, dalam setiap tantangan dan permasalahan, jangan kita menjadi kecewa dan lelah, bawa hati kita senantiasa menyadari bahwa Dia Pribadi yang selalu ada dan terus bekerja di dalam kita, untuk memenangkan hati kita, membawa kita mendekat dan terus mengandalkan-Nya. 

Dalam perjalanan kehidupannya, Yakub mengalami Allah sebagai:

  1. ALLAH YANG MEMBERKATI (ayat 27-28)
    Sebelumnya, berkat yang diterima oleh Yakub adalah adalah dari Ishak, dan merupakan berkat yang “dicuri” dari Esau (Kejadian 27:18-19).  Oleh karena itu, dalam bacaan kita, Allah memberikan kesempatan yang kedua bagi Yakub untuk mendapatkan berkat yang sejati (ayat 25), berkat sebagai seorang Yakub.

    Berkat Tuhan yang sesungguhnya, akan memberikan pemulihan dan kepuasan yang sejati, sehingga kita dibawa kepada pengenalan yang lebih dalam dan pengenalan yang benar akan Pribadi-Nya.  Semakin kita mengenal Tuhan, semakin kita akan menjadikan-Nya tempat perhentian dalam hidup kita.  Dalam keadaan apapun, baik suka maupun duka, kita sebagai orang percaya akan menemukan kedamaian, ketenangan dan kepastian iman kita di dalam Tuhan.  Kita akan selesai dengan diri sendiri, ketika Tuhan senantiasa menjadi tempat perhentian dalam kehidupan kita
  2. ALLAH MENYERTAI
    Pangkal paha yang terpelecok, tidak menjadi trauma bagi Yakub, tapi menjadi peringatan yang diceritakan turun-temurun.  Kadang kita mengalami sesuatu yang membuat kita ketemu titik terlemah kehidupan kita.  Disitulah sebenarnya Tuhan bekerja ketika kita berserah sehingga kasih karunia-Nya akan semakin nyata dalam hidup kita.  Yang perlu kita lakukan di titik terendah kita adalah, buka hati dan sadari kehadiran-Nya, supaya kuasa-Nya nyata dalam membentuk hidup kita.

    Kita akan selesai dengan diri sendiri, ketika kita senantiasa memandang salib Kristus, dimana Kristus telah menanggung kelemahan kita, dan telah mencurahkan kasih-Nya yang sempurna bagi kita. 
DUNIA MENGAJARKAN: KITA HARUS KUAT SUPAYA MENANG; KERAJAAN ALLAH MENYATAKAN: DALAM KELEMAHAN KITA, KUASA, KEMULIAAN DAN ANUGERAH SANG RAJA DINYATAKAN SEMPURNA ATAS KITA.